Part 12.

3.2K 463 18
                                    

Beberapa hari berlalu setelah kejadian Lalisa yang bertemu dengan Jungkook di bassement. Sejak saat itu Lalisa mencoba untuk menghindari Jungkook. Gadis itu sengaja untuk tidak memandang wajah Jungkook ketika mereka berada di kelas, jikapun Jungkook sengaja menampakkan diri dihadapannya ia akan pergi menjauh. Hal itu tentu membuat beberapa orang disekitarnya nampak bingung, pasalnya selama ini mereka sudah cukup dekat. Rose bahkan berkali-kali menanyakan hal yang sama pada Lalisa, mengapa dia menghindarinya. Namun Lalisa tetap pada jawabannya, bukan apa-apa.

Setelah sekolah selesai ia juga akan langsung pergi ke klub dance, sehingga Jungkook tidak akan mencarinya untuk menemaninya berlatih basket kembali. Lalisa bahkan tidak tahu mengapa ia bisa sekesal ini.

Kini ia menunggu di halte bus sendirian, menunggu seseorang menjemputnya. Sore ini selepas berlatih ia ada janji untuk bertemu Wills. Mereka akan makan malam bersama.

Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depannya, Lalisa tersenyum ketika melihat kaca mobil diturunkan. Ia segera masuk ke dalam mobil setelah melihat wajah Wills. Sudah empat harian ini ia memang lebih sering menghabiskan waktu dengan Wills. Sesekali mereka akan berbelanja bersama ataupun memasak bersama meskipun Lalisa hanya memperhatikan saja saat Wills yang sibuk menyiapkan makanan.

🌻🌻

Jungkook POV_

Malam ini aku kembali mengunjungi club. Aku meneguk cokctail yang kupesan, aku tidak ingin terlalu mabuk kali ini karena kemarin kepalaku pusing selama dua hari berturut-turut yang disebabkan oleh whiskey dan minuman alkohol kuat sejenisnya. Beberapa hari ini memang rasanya menyebalkan, sudah hampir satu minggu hubunganku dengan Lalisa belum juga membaik. Belum selesai dengan Lalisa yang selalu menghindariku, sekarang lelaki tua keparat itu bahkan sudah memasukkan namaku menjadi CEO perusahaan tanpa sepengetahuanku.

Jika saja aku sudah bisa menghasilkan banyak uang sendiri, aku akan pergi begitu saja dari kehidupanku yang sekarang. Mungkin melancong pergi ke luar negri adalah keputusan yang tepat.

"Ck! Sudah lama tidak bertemu."

Aku menghela nafas berat, menoleh kesumber suara dengan mata menyipit. Sepertinya hariku memang sedang sial, laki-laki brengsek ini berada dihadapanku sekarang yang sayangnya dia benar-benar saudara tiriku.

"Jadi, Ayah memberimu jabatan itu ternyata."

Dia mulai meneguk segelas whiskey yang sama denganku. Mengangkat gelas dan menggoyangkannya tanpa melihatku. Aku memandang lurus, terlalu memuakkan memandang wajahnya. Kami memang tidak akan pernah akur, aku yakin itu.

"Jika kau ingin, kau bisa menggantikanku."

"Ck! Seharusnya begitu, seharusnya memang aku yang menjadi CEO bukan kau."

Mendengarnya mengatakan hal itu dengan sangat percaya diri membuatku terkekeh mendengarnya.

"Aku tidak tahu jika kau begitu percaya diri Jaehyun."

Aku menoleh, melihat rahangnya sudah mengeras menahan rasa kesalnya. Aku yakin dia kesal, dan ini membuatku tertawa senang dalam hati. Itu berarti aku menang darinya.

"Aku tidak peduli dengan jabatan itu jika kau tau."

Setelah mengatakan hal itu dengan tajam, aku pergi. Meninggalkan dirinya sendirian. Bisa kudengar suara gelas pecah yang aku yakini itu adalah milik Jaehyun, yang sudah ia lempar entah kemana.

"Ck! Bedebah."

Rahangku mengeras, aku memasuki area parkir dan memasuki mobilku. Saat ini tidak ada pilihan lain selain mengikuti permainan Ayahku, lagipula sebenarnya itu bukanlah pekerjaan yang sulit bagiku. Saat ini fokusku hanya untuk Lalisa, aku harus menemukan cara agar gadis itu tidak menghindariku. Aku harus bisa berbicara dengannya.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang