Part 9.

3.5K 455 12
                                    

Lalisa POV_

Aku benar-benar pergi ke sekolah dengan Jungkook. Pria itu sudah berada di depan apartemenku pagi-pagi sekali, menekan bel berkali-kali padahal waktu sama sekali belum menunjukkan mendekati jam masuk sekolah. Pada awalnya aku memang kesal, namun melihatnya bersikap manis padaku membuat kekesalanku sedikit menghilang. Ah apa yang kukatakan, otakku pasti sudah tidak benar. Tapi apa yang kukatakan itu benar, dia bertingkah manis dengan memberikan sebuket bunga padaku tadi, Ayah bahkan menggodaku membuat pipiku bersemu merah.

"Kau ada acara setelah pulang sekolah?"

"Tidak tahu."

Dia tersenyum samar, menatap jalanan yang tidak macet namun melajukan mobilnya begitu lambat.

"Mau menemaniku berlatih basket?"

Tawarannya membuatku tidak enak untuk menolaknya. Seingatku, aku juga tidak punya janji dengan siapapun sepulang sekolah nanti. Cukup lama aku terdiam sebelum menjawab ya untuk pertanyaannya.

Bisa kulihat wajahnya yang tersenyum cerah. Aku mengulas senyum, dia jauh terlihat lebih baik daripada  hari-hari biasanya. Aku tidak menampik jika Jungkook itu tampan, bahkan sangat.

"Boleh aku bertanya satu hal."

"Hm. Tentu."

"Beberapa waktu yang lalu aku melihatmu dengan seorang perempuan."

Sengaja aku menjeda ucapanku, sekedar melihat raut wajahnya saat ini. Tapi ia nampak biasa-biasa saja. Aku menggigit bibir bawahku, ragu untuk melanjutkannya.

"Kapan?" Tanyanya masih fokus menyetir, meski sesekali akan mengalihkan perhatiannya kepadaku.

"Sudah lama. Hanya melihatmu di dekat sungai Han, sedang lari pagi bersama."

Biarlah aku jika dikatakan bodoh, ini sudah menjadi teka tekiku sejak semalam dan aku ingin mengetahui jawabannya. Sejak Jungkook mengatakan padaku semalam jika ia menyukaiku, aku menjadi tidak bisa tidur, memikirkan apakah dia benar-benar menyukaiku. Lalu siapa perempuan yang bersamanya saat itu. Jika ia sudah memiliki kekasih lantas mengapa ia menyukaiku.

Kulihat Jungkook diam, tidak menjawab apapun. Dan aku merasa sedikit kecewa melihat responnya, apa sesulit itu menjawab pertanyaanku. Aku menarik nafas, memalingkan wajah menatap beberapa pohon yang bertengger dipinggir jalan dari kaca.

"Dia Saewon."

Aku menolehkan kepala, memandang Jungkook dengan rasa penasaran. Tapi yang kulihat ia justru menghela nafas dan mengatakan sesuatu kepadaku yang membuatku hanya terdiam dan tidak mengatakan apapun lagi.

"Dia bukan siapa-siapa. Bisakah kita berhenti membahasnya?"

🌻🌻

Lalisa menyeruput susu kotak yang diberikan Rose padanya. Mereka berada di kantin saat ini. Hyeri dan Minnie tidak bersama mereka. Hyeri memilih tetap berada di kelas, dia beralasan sedang diet. Sedangkan Minnie, dia tengah makan berdua bersama Bambam. Entah sejak kapan Minnie dekat dengan Bambam.

Sejak tadi mereka berdua sedang membicarakan tentang harapan mereka di masa depan nanti. Rose ingin menjadi seorang artis katanya, sedangkan Lalisa hanya terkekeh mendengar banyak celotehan temannya itu. Ia bukan sedang meremehkan Rose, dengan suaranya yang merdu saat bernyanyi di kelas musik dan wajahnya yang cantik sudah dipastikan Rose akan menjadi seorang artis penyanyi yang hebat nantinya.

"Jadi, kau bagaimana?"

"Huh?"

"Ayolah, ceritakan apa yang akan kau lakukan nanti selepas sekolah?"

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang