Papa adalah cinta pertamaku.
Papa juga adalah orang yang telah memberi luka pada hati dan fisikku.- Meisya Keyrila Cheryl
---><---
Meisya melakukan salat isya di kamarnya dengan khusyuk. Setelah selesai salat, Meisya berdoa dan bersyukur dengan apa yang terjadi hari ini.
Hari ini benar-benar hari terindahnya, ya walaupun masih ada sesuatu yang membuatnya kembali bersedih.
"Bismillahirrahmanirrahim... Rabbighfir lii Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayaanii Shagiiran. Ya Allah, Meisya sangat mensyukuri apa yang telah kau berikan untuk hamba hari ini. Sebagian dari doa hamba kau kabulkan. Sekarang hamba berdoa dan meminta kepadamu, semoga hamba tetap tegar dengan apa yang terjadi. Semoga mama dan papa bisa melihatku bukan dengan kemarahan dan kebencian. Rabbanaa Aatinaa Fiddunyaa Hasanah, Wa Fil Aakhirati Hasanah, Waqinaa 'Adzaa Ban Naar."
Meisya mengakhiri doanya kemudian melepas mukena dan melipatnya lalu di taruhnya di atas meja.
Setelah itu Meisya mengerjakan PRnya di meja belajar. Untung Meisya sudah makan malam, ya walaupun hanya sedikit.
Tring
Meisya menatap layar ponselnya saat mendengar bunyi dari sana. Melihat ada pesan dari Naufal.
Naufal adalah teman satu kelas Meisya. Dia yang rajin mengirimkan pesan pada Meisya saat ada pekerjaan rumah seperti ini. Bukan untuk menanyakan cara penyelesaian dari tugas itu, tapi untuk menyontek dari keseluruhan tugas yang sudah dikerjakan oleh Meisya.
Meisya menghela nafasnya dan mengetik balasan untuk Naufal. Untung saja Meisya ini polos dan sabar.
Naufal 11 IPA1
Online| Kalau tugas Lo udah selesai, jangan lupa fotoin dan kirim ke gue.
| Awas aja kalau gak dikirimin terus pake alasan lupa, Lo bakal gue gangguin terus selama di sekolah!Iya, nanti Meisya fotoin. Naufal tungguin | aja.
Waktu itu juga Meisya kirimin, cuma | Naufal aja yang udah tidur jadi gak sempat ngerjain PR yang Mei kasih.| Gak usah ungkit itu bisa, 'kan?
| Makanya kalau kerjain tugas tuh cepat, udah selesai langsung kirim.
| Salah Lo juga kirimnya kemalaman.Harusnya kalau Naufal gak mau dihukum| sama guru ya kerjain sendiri, dong...
Yaudah, Mei mau lanjut ngerjain tugas | dulu biar gak kemalaman.| Hmm.
Meisya menyimpan ponselnya di samping buku tulis. Mulai menggoreskan kata demi kata di bukunya.
Tugas merangkum mata pelajaran sejarah dari bab tiga sampai bab empat. Yang namanya sejarah itu sudah seperti rumus persegi panjang.
Ditambah ada tugas soal di akhir masing-masing bab. Meisya ingin berhenti dan berisitirahat barang sejenak, tapi bila ia melihat buku-bukunya, Meisya langsung teringat akan hukuman dari guru sejarah yang akan melipatgandakan tugas.
Meisya mengerjakan tugas sampai jam sebelas malam. Sudah hampir tengah malam. Selesai mengerjakan tugas, Meisya turun ke bawah untuk menuju dapur dan membuat satu gelas susu untuk diminumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISYA [TERBIT]
Teen Fiction"Papa, sepatunya kena wajah Meisya ...." "Cukup, Pa!" "Papa, Meisya kesakitan sekarang." "Meisya minta maaf." "Meisya mohon maafin Meisya ...." "Pa, kaki Meisya perih ...." "Tangan Mei juga perih, Pa." "Meisya gak akan bolos lagi, Pa. Meisya janji."...