Aku melakukan ini hanya akan sampai aku benar-benar melihat kalian bahagia tanpa adanya aku. Setelah aku melihatnya, maka aku akan benar-benar pergi seperti yang kalian inginkan.
- Meisya Keyrila Cheryl
---><---
Meisya menaiki mobil milik Rangga dan duduk di kursi tengah. Di kursi depan ada Rangga dan Salma. Mereka akan pergi ke rumah sakit untuk mengantar Meisya kemoterapi.
"Meisya mau duduk di depan?" tawar Salma melirik Meisya.
"Mei di belakang aja, Kak," tolak Meisya.
Salma mengangguk. Duduk diam sembari melihat jalanan di depannya yang terhalang kaca mobil.
Hanya keheningan yang ada di sana. Rangga pun tidak berniat menyalakan musik karena memang dia tidak suka mendengarkan musik di dalam mobil. Berbanding terbalik dengan orang-orang kebanyakan.
Rangga hanya fokus menyetir dan sesekali melirik Meisya melalui spion. Meisya memang terlihat baik-baik saja sekarang. Tapi penyakit yang dideritanya serta perlakuan orang-orang terhadap Meisya tentu saja menyakitkan dan melelahkan.
Rangga masih sangat ingat bagaimana keluarga Meisya mengusirnya untuk yang kedua kali saat ia hendak menemui Meisya.
Rangga hanya mendengar apa yang mereka ucapkan pun ikut merasa sakit.
Dan tentunya tidak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya Meisya saat itu. Mulut mereka berkata kasar kepada Meisya, dan tanpa Rangga lihat mereka juga menyiksa Meisya. Jika Rangga melihatnya, mungkin dia akan menghampiri dan menghentikan itu.
Sungguh tega orang tua
Sampai hati membunuh anaknya
Anaknya ...Kisah seorang anak yang malang
Disiksa orang tuanya
Tersiksa-siksa, disiksa ia
Sampai menemui ajalnyaEntah apa sebabnya
Hingga dia disiksa
Mungkin karena ulahnya
Yang selalu ingin dimanja
Sungguh tiada perikemanusiaan
Sampai hati berbuat kejamKisah terjadi di zaman ini
Ayah kejam karena ibu tiriSungguh kasihan anak yang malang
Tiada pernah dapat kasih sayang
Selama hidupnya sampai mati
Hanya siksa yang didapatiTuhan, adakah maaf
Bagi ayah ibu berdosaLagu Anak Yang Malang yang dicover oleh Lesty DA terputar. Isinya menggambarkan bagaimana Meisya yang sebenarnya.
Tapi yang berbeda adalah, anak dalam lagu itu disiksa oleh ayahnya karena ibu tiri, sedangkan Meisya disiksa oleh mama dan papa kandungnya sendiri.
Tadi Rangga yang memutar lagunya. Entah apa alasannya tiba-tiba ia memutar lagu itu apalagi jika mengingat Rangga tidak suka mendengarkan lagu di dalam mobil.
---><---
Dokter Rindi menyuntikkan obat pada tabung infusan saat Meisya sudah terbaring di ranjang. Sebelumnya juga Meisya mengetes darah, fungsi hati dan ginjal, serta kesehatan jantungnya. Dan tentunya biaya yang tidak sedikit, tapi semua itu Salma yang membayarnya, sesuai dengan perjanjian mereka berdua waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISYA [TERBIT]
Teen Fiction"Papa, sepatunya kena wajah Meisya ...." "Cukup, Pa!" "Papa, Meisya kesakitan sekarang." "Meisya minta maaf." "Meisya mohon maafin Meisya ...." "Pa, kaki Meisya perih ...." "Tangan Mei juga perih, Pa." "Meisya gak akan bolos lagi, Pa. Meisya janji."...