Sampai jumpa. Cepat pulang ya ... Supaya kalian gak nahan rindu lagi ke kakak dan abang.
- Meisya Keyrila Cheryl
---><---
Setelah Regan dan Alina pergi, Meisya terbangun dari tidurnya. Tadi saat mereka masuk ke kamarnya, Meisya masih berusaha untuk tertidur, jadi bisa dipastikan kalau Meisya mendengar ucapan mama dan papanya.
Hati Meisya berbunga-bunga saking senangnya, tapi bukan karena jatuh cinta. Melainkan mendengar kata sayang yang terlontar dari mulut papanya dan mamanya yang akan berusaha menerima dan menyayanginya.
Meisya mengambil kotak yang ditaruh Regan di atas nakas. Membukanya dengan perasaan senang.
Meisya membeberkan bajunya dan dipasangkan di tubuhnya sembari menghadap cermin. Saat melihat baju itu dari cermin, pundaknya meluruh lemas.
Meisya ingat, baju ini adalah baju yang digunakan Antartica saat hendak pergi study tour di sekolahnya. Meisya pikir baju ini memang khusus dibelikan untuknya, tapi ternyata sama seperti dulu, baju-baju pemberian orangtuanya selalu saja bekas.
Salah Meisya juga yang terlalu berharap.
Meisya melipat baju itu dan kembali menaruhnya di dalam kotak. Berjalan menuju balkon dan memegangi pagar besi yang dijadikan pembatas. Matanya melihat bintang yang bertaburan di langit.
Meisya mencari dua bintang yang bersinar paling terang. Setelah menemukannya, Meisya tersenyum senang.
"Oma, Opa, kalian apa kabar? Maaf karena Meisya belum bisa turutin permintaan terakhir kalian. Meisya kangen sama kalian," ucap Meisya dengan mata yang masih melihat bintang yang bersinar paling terang itu.
Meisya jadi ingat dengan permintaan terakhir mereka. Menunduk sebentar kemudian kembali menatap dua bintang yang tadi.
Kata orang-orang, jika kita melihat langit malam dan menemukan bintang yang bersinar paling terang. Itu adalah orang yang kita sayangi tapi telah meninggalkan kita lebih dulu tengah menatap kita dengan tersenyum.
Meisya antara percaya dan tidak. Tapi setiap ia selesai bicara dengan bintang-bintang itu, hatinya terasa tenang.
"Meisya di sini baik-baik aja kok. Kalian di sana gak perlu khawatir, ya ... Oh ya, kalian juga pasti udah ketemu sama Dava dan Diva, 'kan, di surga sana? Selain kangen kalian, Meisya juga kangen mereka. Meisya janji akan selalu kuat di sini. Tapi entah sampai kapan Meisya bisa bertahan. Fisik sama mental Mei udah sakit. Meisya sayang kalian," tutup Meisya random.
Mata Meisya beralih pada gulungan kertas di pot bunga kesayangannya. Setiap Meisya ke sini, pasti ia selalu menemukan gulungan kertas dan tentunya dengan isi yang berbeda.
Kamu bukanlah beban, tapi anugerah.
Suatu saat ketika mereka menganggapmu, berarti mereka telah menyadari kalau kamu adalah anugerah terbesar yang pernah mereka dapatkan.Jangan pernah menyerah, karena itu akan membuatmu semakin dijauhi mereka.
Baju itu, kamu pakai saja. Jika kamu memakainya, itu berarti kamu menghargai pemberian mereka.
Mereka ingin kamu menghargainya, maka lakukan. Kamu ingin balas dihargai? Teruslah berusaha dan jangan menyerah.
Tertanda
RAN
( Penyemangatmu )---><---
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISYA [TERBIT]
Teen Fiction"Papa, sepatunya kena wajah Meisya ...." "Cukup, Pa!" "Papa, Meisya kesakitan sekarang." "Meisya minta maaf." "Meisya mohon maafin Meisya ...." "Pa, kaki Meisya perih ...." "Tangan Mei juga perih, Pa." "Meisya gak akan bolos lagi, Pa. Meisya janji."...