Aku cuma mau ketemu. Liat wajah bahagia kalian, dan kalian liat wajah rapuh aku.
***
Sudah dua hari Meisya sakit. Ketiga kakaknya saja sampai bingung bagaimana caranya membujuk Meisya agar mau ke rumah sakit.
Antartica sudah menggunakan berbagai cara, begitupun dengan Vino dan Gerry.
Walaupun sedang dalam keadaan sakit, Meisya selalu memaksakan untuk tetap pergi ke sekolah. Alasannya takut tertinggal pelajaran.
Tapi yang sebenarnya Meisya mau, teman-temannya tahu kalau dirinya sedang sakit. Meisya tidak mau membuat orang di sekitarnya kerepotan.
Di sekolah, Meisya hanya diam. Tidak fokus pada mata pelajaran yang sedang diterangkan oleh guru.
"Mei, Lo kenapa?" tanya Leo, teman satu bangku Meisya menyenggol sikutnya.
Meisya langsung mendongak. Berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja di hadapan Leo.
"Gak apa-apa kok, Le. Mungkin Mei ngantuk karena tadi malam begadang," jawab Meisya beralasan.
"Tapi Lo udah kayak gini dari dua hari yang lalu, lho. Beneran gak apa-apa? Gue khawatir. Lo sakit, ya?" tebak Leo semakin curiga.
Meisya menggeleng pelan. Meisya berusaha untuk bersemangat menyimak pelajaran dan membuat Leo yakin kalau dirinya tidak sedang sakit.
"Mei nggak sakit kok Leo. Mei sehat. Mei kuat, jadi gak mungkin kalau Mei sakit," ucap Meisya yakin.
Leo berhasil dibuat yakin oleh Meisya. Walaupun masih ada kecurigaan sedikit yang terlintas.
Meisya ini memang jago berakting. Siapapun tidak akan percaya jika yang sebenarnya Meisya itu rapuh. Yang mereka tahu, Meisya itu sosok yang periang.
Bahkan Meisya berusaha untuk tidak menangis di hadapan semua temannya. Saat melihat temannya yang lain diantar oleh papanya, Meisya berusaha sabar dan tidak menangis.
***
Di saat keadaannya seperti ini, Meisya berusaha untuk tetap ceria. Meisya berusaha untuk kembali seperti beberapa hari yang lalu.
Meisya berdiri di depan kelasnya memegang sapu di hadapan dadanya untuk dijadikan sebagai mic dadakan untuk bernyanyi.
Semua temannya tahu kalau Meisya memiliki suara yang bagus. Bahkan Meisya sudah pernah mengikuti lomba sana-sini dan selalu mendapatkan juara.
"Oke teman-teman, sekarang Mei mau nyanyiin sebuah lagu. Sebelum-sebelumnya 'kan Mei selalu nyanyi yang kayak rock gitu. Sekarang Mei mau nyanyi lagu sedih. Mei pengen liat kalian nangis, hehe..." seru Meisya keras.
Di jam pelajaran kedua, guru tidak masuk. Jadi ini adalah kegiatan anak kelas XI di kelasnya Meisya.
Engkaulah nafasku
Yang menjaga di dalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaikKau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindahAku hanya memanggilmu ayah
Di saat ku kehilangan arah
Aku hanya memanggilmu ayah
J
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISYA [TERBIT]
Teen Fiction"Papa, sepatunya kena wajah Meisya ...." "Cukup, Pa!" "Papa, Meisya kesakitan sekarang." "Meisya minta maaf." "Meisya mohon maafin Meisya ...." "Pa, kaki Meisya perih ...." "Tangan Mei juga perih, Pa." "Meisya gak akan bolos lagi, Pa. Meisya janji."...