Chapter 2

24.4K 1K 10
                                    

Prilly melewati koridor kampus menuju ke kelas prilly diperjalanannya menuju kelas tak sedikit mahasiswa yang melirik dan menyapanya,

"Pagi prilly"sapa seorang lelaki yang tiba tiba berjalan bersebelahan dengan prilly.

"Eh kak Beny, pagi juga kak"jawab prilly ramah terus berjalan mengarah kelas.

"Boleh kakak temenin sampe kelas" Tawar Beny.

"Why not?" Jawab Prilly menyungging senyum dibibirnya.

Prilly ialah gadis tercantik dikampus ini bukan hanya wajahnya yang cantik namun hatinya juga. Dia juga sangat ramah pada siapapun disekitarnya. Maka tak heran jika banyak yang kagum dengannya dan dia jadi pusat perhatian saat dia lewat.

Tapi tak semua orang menyukainya. Ada salah satu mahasiswa satu universitas dari fakultas lain namun tidak satu tempat dengan Prilly. Dia sangat tidak suka dengan Prilly, karna Prilly lebih cantik dari dia. Dan dia alasan Ali meninggalkannya. Dan slalu Prilly yang slalu jadi nomor 1.

"Selamat belajar ya Prill" ucap Benny yang tak hentinya memangdangi wajah cantik Prilly.

"Makasih ya kak, Prilly masuk dulu ya" Katanya lalu melengkahkan kakinya memasuki kelas.

Prilly berjalan memasuki kelasnya dengan exspresi sedikit kesal karna kejadian diparkiran tadi namun tetap tidak mengurangi kecantikannya.

"Ngeselin banget si"gumam prilly lalu menduduki bangkunya.

"Masi pagi woy cemberut ajah, ni buat loe" kata adinda yang duduk disebelah prilly sambil memberikan setangkai mawar putih.

Prilly mengerutkan keningknya"Lagiii???".

Hampir setiap hari sebelum Prilly datang, dibangkunya slalu ada bunga mawar ataupun coklat yang memang sengaja diletakkan oleh seseorang yang ia pun tak pernah tau siapa dia.

"Hee eemm fans loe tuh"ucap adinda tak heran dengan hal ini.

Prilly menarik nafasnya "Yauddinnnlahh yah, rejeki anak sholeh hahah" ia menerima mawar tersebut lalu meletakkan dimejanya.

"Eh kenapa loe tadi manyun manyun gitu" tanya adinda yang melihat sahabatnya memasuki kelas dengan raut muka kesal.

"Biasa tuh si jamboel jelek" jawab Prilly datar.

"Ya allah prill, heran deh sama kalian itu. Emang kenapa lagi sih"

"Dia sih slalu bikin gue emosi" Ucap Prilly mengerucutkan bibirnya.

"Aneh loe prill, semua cewek dikampus ini tu pengen banget deket sama dia. Eh loe yang uda dket malah sering berantem.... Ati ati loo!"

"Ati ati apa maksud loe??" tanya prilly mengangkat sebelah alisnya

"ati atiii..... Jaa..jatuh cinta . Hahahah" balas dinda ketawa puas menggoda prilly.

"Eh enggak ya. Iieuuw apa sih loe!!”

“Yaudah kalo loe gak mau, buat gue aja ya si zain malik kwnya”

“haaa. Terserah loe tapi jangan harap loe gue bantuin sama si Riian lagi” ucapnya dengan tatapan Sinis.

“Ciiieee cemburu. Hahahah”

“Enggak.! Udah a liat noh didepan" Candaan mereka terhenti saat melihat sang dosen tlah dating. Prilly masi Teringat dengan kata kata sahabatnya itu .
"Jatuh cinta???" kata kata itu berputar di otaknya "Ah enggak mungkinlah gue jatuh cinta sama dia. Aduh duh mikir apa si gue. No" pekik Prilly sambil memukul mukul kepalanya.

Love is never wrong!! (AliPrilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang