Chapter 29

10K 458 4
                                    

Demi apapun tak ada niat sedikitpun menggantikanmu dengan yang lain sayang.

○●○●

"Sorry li, kali ini loe harus jalan sendiri. Gue gak enak kalau nantinya loe ngecewain dia lagi" Jujur, Yudha masih sangat marah pada Ali. Tapi bagaimanapun Ali adalah sahabatnya. Dan dia juga masih pada keyakinannya. Cinta Ali masih sama, masih untuk Prilly.

Ali mengacak rambutnya frustasi, orang satu satunya yang ia handalkan sudah tak mau lagi membantunya. "Kemarin hanya salah paham yud. Loe percaya dong sama gue."

Yudha menggela nafas kasar sebelum menjawab ucapan Ali. "Gue mungkin bisa, tapi Prilly ? Gue gak yakin li."

"Ya loe bantu gue dong yakinin dia."

Ali sudah menceritakan semua yang sebenarnya terjadi di malam itu, kejadian dimana ali bisa bersama kiki ditaman dan juga saat Ali tiba tiba tidak ada di villa. Dan tentang dimana Ali bersama kiki di club. Yudha pun juga menceritakan pada Ali apa yang terjadi pada Prilly setelah kejadian malam itu dan saat Prilly sakit setelah melihatnya dengan kiki. Ali merasa sangat bersalah setelah mendengarnya apalagi saat prilly tengah diganggu oleh orang tak dikenal sampai akhirnya ia masuk rumah sakit. Dan semua itu karenanya, Ali bodoh. Dan saat Prilly menangis dibawah derasnya hujan hingga dia sakit. Semua itu gara gara dia.

"Loe gak perlu bantuan kita li, loe tahu apa yang seharusnya loe lakuin saat ini" Suara Riian datang mengejutkan Ali yang sedang frustasi.

"Riian"

Riian tersenyum dan menepuk pundak Ali "Gue tahu loe gak mungkin berpaling dari adee gue. Gue juga tahu gimana perjuangan loe untuk Prilly. So, loe gak akan mungkin semudah itu menerima kiki"

Sekilas senyum terpancar dari raut Ali, ternyata sahabatnya ini masih peduli padanya. "Gue minta maaf yan karena gue adee loe jadi.."

"Yaa, gue juga minta maaf Li. Saat ini gue cuma mau adee gue bahagia, apapun yang buat dia bahagia gue akan dukung, walau kebahagiannya berasal dari Aga. Gue gak akan pernah melarang mereka bersama."

"Sorry, semua memang salah gue. Andai saat itu gue gak egois" Ali menunduk, ia benar benar merasa bodoh dan bersalah pada Prilly.

"Okelah broo yang penting adee gue gak kenapa kenapa dan sekarang loe gue kasih satu kesempatan, loe harus lakuin apa yang seharusnya loe lakuin. Buat Prilly seperti prilly gue yang dulu, mengingat semua kenangan apapun dimasa lalunya. Termasuk mengembalikan loe di ingatannya"

Prilly bener bener gak ngasih tahu Riian soal kesembuhannya. Batin Yudha.

Ali tersenyum semangat mendengarnya "Thangks broo"

Riian memang sempat sangat marah padanya karena sifatnya yang tiba tiba berubah dan setelah ia tahu alasan adiknya bisa sampai masuk daerah perkampungan. Apalagi saat Ali yang tiba tiba dengan kiki, ia bertambah marah. Beraninya dia membuat patah hati adik tercintanya itu. Tapi setelah yudha menceritakan apa yang Ali ceritakan, dan saat Riian tahu bahwa sesungguhnya tak seperti yang dia kira. Riian menarik kata katanya untuk tak lagi memperdulikan Ali dan kan tetap perduli pada sahabatnya itu serta akan tetap mendukungnya untuk bisa mengembalikan dia dalam memori adiknya. Walau sesungguhnya ingatan Prilly telah kembali.

⊙●⊙●⊙

Andai waktu dapat diputar, ingin sekali Prilly memutar waktu. Tak seharusnya ia marah saat itu, mungkin semua tak akan seperti ini. Ia kehilangan seorang yang baru dia sadari bahwa dia mencintainya. Andai amnesia itu tak pernah menghampiri Prilly, pasti Ali tak akan jauh darinya.

Dan sampai sekarang ingatannya telah kembali ia masih saja jauh dari Ali karena ternyata ada orang yang terlebih dulu mencintai Ali daripada dirinya.

Love is never wrong!! (AliPrilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang