Chapter 5

13.2K 809 1
                                    

Semenjak saat itu Prilly dan Aron semakin dekat, mereka jadi lebih sering bertemu. Bahkan mereka sudah saling terbuka akan hidupnya. Saling berbagi cerita kejadian apapun yang mereka alami. Baik itu baik maupun buruk. Bahkan kini Prilly lebih sering diantar jemput oleh Aron. Jika Prilly ada kelas pagi maka diantar oleh Aron, namun jika Prilly berangkat kampus siang. Ia diantar oleh Mang Riadi, tapi jika Aron tugas disore hari maka dia yang mengantar Prilly. Dan jika pulang kampus, Prilly slalu dijemput oleh Aron jika Aron tak ada tugas di rumah sakit. Bukan Prilly si yang minta, namun Aronlah yang memaksanya untuk diantar.

"Eh Prill, siang ini gue ada operasi, doain yya semoga lancar" Ucap Aron yang sedang mengantarkan Prilly ke kampus.

Prilly mengacungkan jempolnya pada Aron "Syipp. Pasti gue doain loe lah, jangan lupa loe doa dulu sebelum operasi"

"Okke bawell" Ucap Aron mengacak acak rambut Prilly.

"Aron mahh kebiasaan" Prilly memanyunkan bibirnya sambil merapikan rambutnya yang berantakan "Berantakan kan jadinya"

Aron terkekeh malihat Prilly yang kesal karna rambutnya yang berantakan "Hahah yya sorry sorry"

Prilly mengambil cermin di tasnya "Udah rapi lagi kan. Ah loe mah" Ucapnya seraya bercermin membelai rambutnya yang sudah mulai rapi kembali. Setelah itu dimasukkan kembali pada tas warna merahnya. Dan segera turun dari Range Rover Evoque merah.

"Hai Prill. Hai kak" Sapa Adinda yang sedari tadi sudah menunggu Prilly.

"Hai din" balas Aron sambil melambaikan tangannya pada Adinda dan tersungging senyum dibibirnya. "Prill, duluan yah" Lanjutnya.

"Sukses ya pak" Ucap Prilly dan tersenyum pada Aron.

Aron membalas senyuman Prilly lalu melambaikan tangannya pada Adinda "Yok din"ucapnya Lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Gile Prill, dia ganteng banget sih. Gebet ajah Prill gebet." Ucap Adinda menyenggol lengan Prilly sambil berjalan menuju kelas.

Prilly mengernyitkan Alisnya "E e apaan si loe"

"Hahahah bercanda neng. Yuu a masuk"

Bruuuķkkkk....

"Aduhhh.!" Pekik Prilly yang tiba tiba terjatuh karna ada yang menabraknya dari belakang.

"Eh kenapa Prill. Loe gapapa" Ucap Adinda meraih tangan Prilly untuk membantunya berdiri.

"Sakittt..." Rengek Prilly sambil mengelus elus lututnya yang terkena lantai koridor.

"Ehhh maaf maaf gue buru buru. Sorry yye Prill" kata orang yang telah menabrak Prilly. Dan dia langsung pergi tanpa menolong Prilly terlebih dulu.

"Alliiiiiiiiiiii..........." Teriak Prilly ketika ia tau bahwa orang yang tlah menabraknya adalah Ali.

"Ih dasar Zain Malik KW. Berdiri yok gue bantu" omel Adinda seraya menarik tangan Prilly untuk berdiri.

"Sakit nii kaki gue"

"Yauda kekelas aja yuk. Loe masih bisa jalan kan" tanya Adinda. Prilly hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Aliii. Awas ya ntar, udah nabrak malah pergi, gak ditolongin lagi gue. Ngeselin banget jadi cowok, gak bertanggung jawab" Omel Prilly saat menegakkan dirinya.

☆☆☆

"Ehhh maaf maaf gue buru buru. Sorry yye Prill" kata orang yang telah menabrak Prilly. Dan dia langsung pergi tanpa menolong Prilly terlebih dulu.

Ali berlari tanpa melihat Prilly yang jatuh karna ia tabrak.

"Duh sorry Prill, ga sengaja" bathin Ali.

Love is never wrong!! (AliPrilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang