Chapter 7

12.8K 795 1
                                    

"Bidadari kalo lagi tidur, cantik juga. Gue emang sering banget bikin loe kesel, tapi Prill, gue sayang sama loe. Dan gue gak akan biarin loe sedih. Sebisa mungkin gue akan slalu ada untuk loe."

☆☆☆

Dari kejauhan ali melihat prilly yang tengah murung berdiam diri di bangku yang berada dibawah pohon. Ali langsung mendekat ke arah prilly. "Prilly"

Prilly menoleh ke arah sumber suara itu, dan ternyata itu ali. Entah apa yang ada di pikiran Prilly dengan tiba tiba prilly langsung memeluk tubuh ali, ia menenggelamkan kepalanya di dada ali. Ali yang kaget dengan sikap prilly yang tiba tiba memeluknya, dengan sigap ali membalas pelukan prilly "Kamu kenapa cantik?" Tanya ali sambil mengelus elus rambut indah prilly.

Tak ada jawaban darinya, dan air mata prilly jatuh dengan sendirinya. Ali mengerutkan keningnya, ia sepertinya mendengar lirih isakan tangis. "Kamu nangis Prill?".

Namun tak ada jawaban dari prilly "Menangislah sepuasmu, jika itu bisa membuat hatimu lega" Lanjut ali.

Prilly melepaskan pelukannya dan menatap wajah Ali lalu menunduk. "Maaf li".

"Kamu kenapa, ngapain sih nangis?" Tanya ali sembari menyeka air mata prilly.

Namun prilly hanya menggeleng gelengkan kepalanya, Ali hanya tersenyum pada prilly, ia tau maksud prilly.

"Ali makasi"

"Buat?" jawab ali dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Lue uda ngijinin gue bikin basah baju loe lagi" ucap Prilly menunduk, ini bukan pertama kalinya Ali menemani Prilly saat Prilly tengah bersedih. Meskipun mereka sering bertengkar namun tàk bisa dipungkiri bahwa Ali slalu ada untuk Prilly.

Ali melipat kedua tangannya di dadanya "Eehmm.. Makasi doang"

Prilly mendongak "Terus gmana?" Tanya prilly mengerucutkan bibirnya.

"Aduh prill jangan pasang muka kayak gitu dong. Bikin gue pengen ajah tau gak" ucap Ali lirih.

Raut wajah Prilly berubah seketika "Pengen apa loe?" Tanya Prilly sinis.

"Pengen gue bully ni pipi loe"jawab ali sembari mencubiti kedua pipi chubby prilly.

"Aduh. Sakit ali, tambah chubby dah ntar" prilly mengusap pipinya yang kesakitan.

"Biarin. Gue malah tambah cinta"

Saat itu juga Prilly terdiam "Cinta? Maksud loe?"

"Apa? Salah denger loe"

"Ih Ali mah slalu."

"Yya sorry sorry. Ehmm gue anter pulang yokk. Mau pulang kan loe?"

Prilly menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kata tidak pada Ali.

Ali mengerutkan keningnya "Kenapa?"

"Gue males pulang."

"kenapa emang?"

"Kalo gue bilang males ya males Jamboel"

"Yaelah biasa aja kali. Yaudah loe ikud gue yuk"

"Kemana"

"Kemanapun asal sama kamu" Jawab ali dan langsung menarik tangan prilly.

"Pelan pelan napa li, Kasar amet si jadi cowok" dengan terpaksa Prilly mengikuti langkah ali karna Ali begitu erat menggenggam tangannya.

"Bodoo. Uda cepetan!" Ali mengarahkan prilly menuju mobilnya,

"Mau kemana si li?" Tanya Prilly mengerutkan keningnya.

Love is never wrong!! (AliPrilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang