"Kau selalu hadir dalam ingatanku, dan kini aku tau rasanya kehilangan dirimu."
☆☆☆
Ali benar benar sudah tak tahan dengan semuanya, selama disurabaya Aga selalu mendekati Prilly. Ali takut kalo Prilly jatuh cinta kembali pada mantan kekasihnya itu. Ali semakin geram saat teman temannya menggoda Prilly dan Aga, ia marah pada Prilly. Menyalahkannya karna telah dekat dengan Aga. Sesungguhnya itu bukanlah salah Prilly, tapi Ali seperti tak mau tau hal itu.
Prilly tak kalah marahnya saat Ali memarahinya. Ia kesal dengan Ali yang tiba tiba saja marah dan lebih mengesalkannya lagi, lagi lagi Ali bilang kalo Ali adalah pacarnya. Prilly kesal dengan pernyataan itu karena perlakuan Ali yang selalu dingin, cuek bahkan mungkin sudah tak perduli dengan Prilly.
Ali mengejar Prilly kemudian menarik tangannya agar menghentikan langkahnya "Loe itu pacar gue Prill, PACAR GUE."
Prilly berbalik menghentakkan genggaman Ali, Prilly tersenyum masam "Pacar? Loe pacar gue?. Yakin? Tapi kenapa loe malah ngejauh saat gue kaya gini. Gue gak yakin pernah menjalani komitmen sama loe" tuturnya penuh kesedihan lalu melanjutkan langkahnya.
Ali terdiam, Prilly benar. Kemana dia saat Prilly benar benar membutuhkan orang untuk memulihkan ingatannya. Sekarang? Dia menyesal karna ulahnya sendiri yang membuat Prilly mengakhiri semuanya.
"Li, loe apa apaan sih kayak gitu. Gue yakin sekarang adee gue gak mood makan gara gara loe" Riian sangat tau jika adiknya sudah dibuat kesal saat seperti ini, bisa dipastikan mood makannya akan hilang seketika.
"Mas, biar aku kejar Prilly. Aku akan bujuk dia" Pamit Aga untuk mengejar Prilly yang berlalu begitu saja.
"Iya Ga, pastikan dia makan."
"Loe aneh Li.!"
"Gue sakit yan liat Prilly terus terusan sama Aga. Kenapa loe biarin Aga ngedeketin Prilly terus." Ali kembali duduk dimeja makan.
"Sakit loe bilang, gue tau adee gue lebih sakit daripada loe. Dan soal Aga, biarin mereka bersama. Aga adalah cinta pertama Prilly begitupun sebaliknya, gue yakin dia bisa bantu Prilly inget lagi." Riian sangat yakin dengan kedekatan mereka kembali, akan lebih mudah untuk mengembalikan ingatan adiknya. Aga tau apa yang harus ia lakukan.
"Tapi gue juga bi..."
"Udah udah kita disini untuk makan, bukan berdebat." Potong Yudha cepat untuk menghentikan perdebatan antara Ali dan Riian.
☆☆☆☆☆⊙
▪ AGA ▪
Aku tercengang sekaligus terkejut mendengar pernyataan Ali tadi. Apa maksutnya menyatakan bahwa Prilly adalah pacàrnya dan juga, tadi saat anak anak mengodaku dan Prilly kenapa Ali tiba tiba marah dan mengatakan bahwa dia tak mau melihat aku melukainya. Hee emang siapa yang mau menyakitinya lagi, cukup aku melakukan satu kesalahan bodoh yang membuatnya pergi dariku. Sungguh aku sangat menyesali perbuatanku dulu, tapi aku melakukannya saat aku tak sadar karna mungkin aku terlalu mabok, saat itu alam bawah sadarkulah yang melakukan semua itu, aku khilaf. Setiap manusia pernah khilaf bukan.
Kulihat Prilly terlihat begitu marah setelah melihat Ali yang tiba tiba marah tak jelas, karena setelah itu Prilly langsung berlalu meninggalkan kita semua. Karena perut Prilly sedari pagi belum terisi makanan, akhirnya aku mengejarnya untuk mengajaknya kembali. Tapi ternyata dia menolak dan dia mau makan jika tak semeja dengan teman teman. Okelah apapun asal dia makan, aku tak mau melihatnya sakit.
Aku mengajaknya duduk di meja outdoor yang ada direstaurant ini. Viewnya lumayan nyaman karna dekat dengan taman. Setelah kita memesan makanan, aku mengajaknya ngobrol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is never wrong!! (AliPrilly)
RandomPrilly adalah seorang mahasiswa ekonomi disalah satu Universitas Jakarta. Dia tinggal dengan Mama Papa dan Kakak Lelakinya, hidup didalam keluarga yang berkecukupan. Orangtuanya seorang pengusaha yang memiliki beberapa cabang dikota lain. Dalam hubu...