Chapter 9

14.6K 772 3
                                    

"Gue akan bantu loe untuk ngelupain kenangan pahit itu. Dan gue akan ngejagain loe dari orang yang ingin menyakitiku. Gue yakin loe pasti bisa memulai cinta yang baru bareng gue." Jelas Ali mencoba meyakinkan Prilly.

☆☆☆

Mobil ali yang tadinya melaju begitu kencang kini berhenti di sebuah taman bunga yang memiliki taman bermain serta dihiasi danau kecil yang dikelilingi pohon pohon yang besar. Taman ini banyak dikunjungi orang saat pagi hari untuk jogging atau sekedar jalan jalan di sore hari.

"Turun yukk" pinta ali.

"Disini?" Tanya Prilly menatap Ali.

"Iyah byy, cepet ah" jawab Ali kemudian turun dari mobilnya.

"Iyah iyahh"

Prilly keluar dari mobil kemudian mengikuti ali dari belakang menuju ke sebuah danau kecil yang berada di taman itu.

"Duduk sini prill" Pinta Ali pada Prilly untuk duduk di kursi yang ia duduki.

Taman ini menyenangkan sekali, loe kok tau taman sebagus ini sih li" tanya Prilly sambil melayangkan pandangannya pada sekeliling taman tersebut.

"Kalo gue lagi sedih gue kesini. Taman ini tenang banget"

"Orang model kaya loe bisa sedih juga li?"

"Yeee gue juga manusia kelles, gue juga punya perasaan" Prilly menatap sinis Ali.

"Masa'?? Perasaan apa? Perasaan loe ngejailin gue mulu?"

"Biarin dong, orang jailnya sama loe ini.

"Stress loe" umpat Prilly menatap kesal Ali.

"Bodoo amat" jawabnya singkat.

Prilly menarik nafas sambil memutar bola matanya. Hem tau dah, ali mulai lagi ngeselinnya. Obatnya abis kali ya ni anak...

☆☆☆

Ali, dia itu salah satu anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtuanya sendiri. Keadaannya yang jauh dari orang tuanya membuat dia merasa kurang diperhatikan oleh orangtuanya. Ya memang benar sih, Mama Papa nya terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Sampai sampai tidak pernah ada waktu untuk Ali. Dan dia slalu menyalurkan hobby racingnya agar tak slalu ingat dengan orangtuanya yang tak pernah memperhatikannya.

"Prill"

"Hm"

"Gue tinggal bentar ya, gue mau beli sesuatu"

Prilly menoleh pada ali yang sudah berdiri ingin melangkahkan kakinya "Mau kemana? Gue ikut ya, masa gue loe tinggal sendiri disini" ucapnya seraya mengerucutkan bibirnya.

Ali menggeleng gelengkan kepalanya "Gak usah, loe tunggu disini ajah, ntar gue bawain sesuatu" ucap Ali lalu tersenyum.

"yauda pergi deh loe yang jauh gak usah balik" ucap Prilly dengan nada sewot lalu memalingkan mukanya.

"Tunggu sini ya cantik, jangan kemana mana dan jangan cemberut gitu dong. Aku kembali kok " Ucap ali sembari mencolek dagu Prilly dan langsung pergi.

"Awas aja kalo gak balik" Prilly mengambil batu kecil ditanah dan melemparkannya ke danau.

☆☆☆

"Prill. Prilly loe dimana" Riian berkeliling rumah mencari adiknya.

"Kemana sih ni anak, di kamar gak ada, di taman belakang gak ada, di rooftop juga gak ada. Prilly" Gerutu Riian sambil menyusuri jalan jalan rumahnya.

"Pagi den" Sapa mang Riadi yang sedang memandikan mobil.

"Mamang liat prilly gak, daritadi gak ada suaranya" Balas Riian yang masih terus celingak celinguk ke sekitarnya.

Love is never wrong!! (AliPrilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang