Dylan mendorong Luna lalu melempar piring itu kearah nya dengan kasar. Luna terkejut lalu memundurkan langkahnya sedikit demi sedikit kemudian berlari menjauh.
Zella dan Ryan menatap Dylan dari kejauhan. Zella memberi boneka tersebut ke Ryan dan akan mengambil nya sepulang sekolah.
Zella menghampiri Dylan yang sedang menatap nya tajam. Dylan menepis tangan Zella, dan ingin mendekati Ryan.
"Dylan, stop Ryan baru aja keluar rumah sakit!" Zella menahan tangan Dylan namun tenaga nya tidak sekuat tenaga Dylan.
"Stop buat deketin cewe gua!" Dylan menatap dingin ke arah Ryan.
Ryan terkekeh lalu tersenyum. Mata nya teralihkan melihat Zella yang terus menggeleng geleng-geleng kan kepala nya supaya Ryan tidak memancing lanjut amarah Dylan.
"Jaga cewe lu sebelum gua rebut!"
Zella menggigit bibir bawah nya menunggu jawaban dari Dylan yang menurut nya ucapan Ryan sedikit sensitif.
Zella berjalan pelan ke antara mereka lalu mendorong dada bidang Dylan untuk mundur dan dada bidang Ryan untuk menjauh.
"Ryan" Zella meminta Ryan untuk pergi.
"Lu ada hubungan apa sama Ryan?"
"Ga ada apa apa, gua sama dia sebatas teman"
"Gua ga mau liat lagi lu berdua sama dia" Kata Dylan lalu melenggang pergi.
Zella menghela nafas lalu menatap sekeliling dan meminta maaf atas keributannya.
***
Zella mengibas ngibaskan baju nya setelah keluar dari kamar mandi dan tidak sengaja menabrak seseorang.
"Eh sorry"
Zella terdiam saat yang di tabrak nya ialah Arka. Arka tersenyum senang lalu menatap gemas ke arah Zella.
"Lucu banget si lu, pantes ya temen gua klepek klepek sama lu"
Zella tersenyum kecil lalu berniat melanjutkan jalan nya namun Arka menarik baju nya.
"Bisa lu temuin di sekarang?"
"Ga bisa" Arka mengerutkan kening nya.
"Gara gara pacar lu?"
"G-gua juga ga mau ganggu dia si" Arka menarik bahu Zella untuk menatap lapangan.
Disana ada Dylan yang sedang bermain basket bersama Luna, tak sampai situ Citra pun ada dan sedang menatap mereka dengan tersenyum.
Zella menahan nafas nya dan melirik ke arah Arka. Zella berbalik dan hendak pergi namun di tahan oleh Arka.
"Gua tau lu ga cinta kan sama dia? dan dia juga ga cinta sama lu dengan sikap nya yang kaya gitu, putusin anjing buat apa buang buang waktu"
"Lu ga mikir? dia main kasar karena dia ga ada perasaan sama lu"
Zella teridam mendengar ucapan Arka yang menurut nya benar benar terjadi di kehidupan nya.
"So? tunggu apa lagi? liat mereka asik banget lu perna kaya mereka?"
Zella menatap Arka. "Pernah!"
"Gua pernah ngelakuin hal yang seru dari pada mereka sama Dylan" Zella menatap Arka tajam.
"Lu akan ngerasa bahagia sama temen gua, gua janji akan itu"
"Sebelum terlambat, lu putusin Dylan dan pergi nemuin temen gua"
***
Dylan menarik kasar tangan Zella, sepulang sekolah mereka memutuskan untuk menunggu di parkiran.
"Sekarang lu jadi genit ya Zel" Kata Dylan datar.
"Gua udah bilang berulang kali gausah deketin cowo lain sekarang malah bantah"
"Gimana sama lu?" Tanya Zella.
"Gua?"
"Basket"
Dylan terkekeh. "Gua bantu mereka, mereka ga bisa main dan gua bisa, gua berhak buat bantu mereka karena gua bisa"
Zella mengalihkan pandangan nya dan membuang muka, ia tidak mau menatap Dylan.
"Murahan"
"Abis sama Ryan sekarang sama Arka, padahal tau mereka musuh gua"
***
Sorry update nya lama
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...