Dylan kali ini akan kembali kerumah nya karena sekarang ia akan benar benar akan pindah dan tidak akan kembali ke rumah ini.
"Pokoknya sekarang aku mau cerai" Kata Bunda.
"Kamu itu udah ga ada apa apa nya mas, masa ngurus perusahaan kecil gitu aja mau bangkrut"
"Lagian ya sekarang kamu itu udah tua tinggal nunggu mati nya aja"
"Kalau ga kasih tuh perusahaan kamu buat di urus sama anak kamu, percuma di kasih ke dia palingan ga tahan lama udah bubar"
"Cepet mas kasih aku uang terus kamu pergi ke pengadilan, aku ga bisa hidup miskin"
Ayah menatap Bunda datar lalu menoleh ke arah Dylan. "Dylan sini"
Dylan mengabaikan Ayah dan berjalan ke arah tangga saat di anak tangga Ayah kembali memanggilnya.
"Dylan sini!"
Mau tidak mau Dylan harus menemui jelmaan yang tidak punya hati.
"Kamu setuju Ayah cerai sama Bunda?" Tanya Ayah. Dylan enggan menatap Bunda.
"Udah lah mas, anak kamu ini ga tau apa apa"
"Kita harus diskusi sama anak kita dulu!" Kata Ayah dengan kesal.
"Bagaimana Dylan?" Tanya Ayah.
"Cerai" Dylan berbalik lalu menaiki anak tangga.
"Kan Dylan itu pihak aku mas"
"Dulu emang aku ga mau kita cerai, tapi liat kamu sekarang aku kasian sama hidup aku dari pada sama kamu aku bisa pilih laki laki mapan di luar sana"
"Dulu aku takut banget cerai sama kamu karena takut ga dapet warisan dan hanya di kasih ke Dylan"
"Sekarang percuma ah, warisan kamu lebih kecil dari gaji sampingan aku"
***
Hendri memang begitu bodoh jika soal Olive, Karena Hendir mencintai Olive dengan tulus sedangkan Olive tidak mencintai Hendri, Olive hanya mencintai uang Hendri.
Hendri berjalan masuk kedalam ruangan lalu melihat sekretaris nya yang duduk menunggu nya.
"Bapak, ada yang ingin bertemu"
Hendri berjalan ke arah ruang tunggu lalu menatap siapa yang ingin bertemu nya. Ia tersenyum lalu menghampiri rekan kerja nya itu.
"Halo Hendri, sudah lama ya" Hendri mengangguk.
"Butuh bantuan?"
***
Zella bertemu Ryan di toko buku dan sekarang berakhir di rumah makan karena Zella belum makan malam.
Ryan tersenyum senang menatap Zella. "Makan yang banyak Zel, gua yang traktir" Zella menelan makanan nya lalu menatap Ryan.
"Makasii Ryan, tapi ini udah kenyang banget"
"Btw, wajah lu kenapa banyak luka?" Ryan menggeleng, Zella menatap Ryan kepo karena beberapa hari ini ia tidak melihat Ryan di sekolah.
"Zella lo harus tau kalau gua sayang banget sama lo" Zella berhenti makan lalu menatap Ryan.
"Lebih dari cinta"
"Tapi kita ga bisa pacaran-" Ryan meraih ponsel nya lalu menerima panggilan telepon.
"Sebentar ya"
Karena Dylan?
Zella menatap punggung Ryan yang semakin melangkah menjauh.
***
"Maaf Ayah, Ryan ga bisa kesana"
"...."
"Iya Ayah, Ryan nanti bantu perusahaan Ayah"
"...."
"Ini Ryan lagi sama-"
"Sorry Hen, aku kangen anak ku"
"Hahahah"
bip
***
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...