Dylan sedang ada di ruang osis karena kemarin ia membuat ulah, dan harus menerima hukuman.
"Buat lo!" Tunjuk Ketua OSIS pada Dylan.
"Skorsing 3 hari dari mulai besok"
Dylan mengangguk singkat lalu keluar dari ruang osis, di depan ruang osis ada Zella yang sedang menunggu nya.
"Apa katanya?" Dylan menatap Zella lalu merangkul bahu nya dan melenggang pergi.
Dylan dan Zella berjalan ke parkiran sekolah karena besok Dylan sudah harus melakukan skorsing dan tidak dapat menemui Zella saat di sekolah.
Dylan memulai skorsing dari saat ini karena mereka sudah pergi dari lingkungan sekolah dengan motor ninja nya.
"Di hukum apa?" Dylan menoleh ke arah Zella yang sedang menjilat es krim.
"Skorsing"
Zella menghela nafas lalu mengangguk dan menoleh manatap Dylan. "Luka nya udah kering?"
Dylan mengangkat bahu nya acuh lalu mengeluarkan ponsel nya dan mulai mempotret bunga dan pemandangan.
Dengan sesekali mempotret Zella yang sedang menjilat es krim, Dylan terkekeh melihat hasil foto nya karena Zella yang terlihat sangat lucu.
"Ihh apus ga Dylan, itu komuk banget" Zella ingin meraih ponsel Dylan. Namun itu tidak akan pernah terjadi karena Dylan mengangkat ponsel nya tinggi tinggi.
"Ini lucu sayang" Dylan menepuk puncak kepala Zella dan mengelus nya pelan.
Zella mengerucutkan bibir nya dan mulai berjalan meninggalkan Dylan yang terkekeh melihat tingkah nya.
Zella berdecak kesal karena Dylan yang seenaknya menarik dan memutar mutarkan badan nya. hingga Zella merasa sangat pening.
Dylan tertawa renyah karena Zella yang terjatuh sambil memegangi kepalanya yang pening.
Dylan menghampiri Zella dan memeluk nya dari belakang. "Sakit ya?"
Zella memutar bola matanya pertanyaan macam apa itu. Ia mengambil batu kecil dan berbalik badan lalu melemparka nya pada Dylan.
Zella melangkah menjauh karena melihat Dylan yang sudah berdiri sambil menatap nya seakan akan ingin di makan hidup hidup.
Zella membulatkan matanya melihat Dylan yang berlari ke arah nya dengan segera ia berlari memutari bangku.
"Kaa stop" Zella menoleh kebelakang karena ia tidak melihat Dylan mengejarnya.
Zella memundurkan badan nya hingga menabrak seseorang, Ia berbalik dan serangan tiba tiba dari Dylan yang menggelitik nya.
"HAHAHAHA STOPP HAHAHA"
Dylan menggelitik Zella yang membuat gadis itu terpekik dan merontak kegelian, Dylan sangat jago menyiksa orang yang terbukti Zella yang sudah sangat lemas dengan selingan tawa yang semakin melemah.
Dylan memeluk Zella. "Ada ada aja si, sakit tau perut gua" Zella membalas pelukan Dylan.
" i love you "
" i love you too "
***
Dylan menggandeng tangan Zella untuk masuk kedalam rumah nya, bukan suatu alasan mengapa ia membawa Zella kerumah nya.
Dylan merasa hati nya bergetar karena melihat pemandangan yang sangat menyiksa hati.
Karena Bunda Dylan yang sedang duduk berdua di ruang tamu dengan selingkuhan nya. Dylan dengan cepat menarik tangan Zella untuk segera ke kamar nya.
Dylan sangat ingin tidak pernah kesini lagi namun semua barang dan kebutuhan penting nya ada disini yang mau tidak mau ia harus mengambilnya.
Zella menatap cemas ke arah Dylan yang sangat bruntal karena mencari sesuatu sambil melemparnya asal.
Dylan membuang dan melempar asal barang yang ada di dekatnya dengan sambil terus mencari entah barang apa.
"Dylan" Zella menghampiri Dylan sambil terus berhati hati karena banyak kaca kecil yang berserakan.
prang
brak
Zella menarik lengan Dylan namun ia tepis dan mendorong Zella sampai terjatuh ke lantai.
"lu ga akan pernah tau apa yang gua rasain"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...