Zella bersama Luna sedang ingin ke kamar mandi saat jam pelajaran, Karena menurut mereka jalan koridor 4 sepi dan dari sana ke kamar mandi jauh lebih dekat.
Dan juga kamar mandi di koridor 3 sedang rusak lalu mereka akhirnya berjalan di koridor 4.
Namun saat ingin berbelok Zella melihat Dylan dan teman temanya yang sedang nongki nongki.
Karena itu Zella teringat kejadian semalam yang mempergoki ada darah di pipi Dylan.
Zella menelan saliva nya lalu dengan perlahan mundur kebelakang. Luna menatap aneh ke arah Zella dan bergantian menatap Dylan.
"Kenapa Zel? ada Dylan tuh" Zella menatap Luna. Lalu meraih tangan nya dan menariknya untuk turun ke bawah.
"Kenapa sih? aneh banget deh, lu ada masalah sama Dylan?" Zella menggelengkan kepalanya.
"Kita ke koridor utama aja deh"
"Gila jauh meeng"
Zella menarik tangan Luna untuk cepat turun ke bawah dan berjalan cepat ke koridor utama.
"Ayo gua udah ga tahan"
Zella berlari kecil dengan sambil memegangi selangkangan nya. Lalu tidak sengaja menabrak bahu Ryan.
Brukk
"Zella"
Ryan membantu Zella berdiri lalu menatap nya. "Lo gapapa Zel?"
"Iya gapapa, udah ya gua"
"Gua ga tahan" Zella segera melenggang pergi.
"ZELLA TUNGGUIN MEENG" Teriak Luna lalu menyusul Zella.
***
Ting!SMA DAMANSA 4
(1107)ada berita duka, murid ipa kelas 11 bernama Farrel meninggal dunia, di temukan dini hari di salah satu hutan di peru-
Shitt!
Dylan kembali memasukan ponsel nya kedalam saku lalu berjalan untuk mencari Zella.
Setelah lama berkeliling di lingkungan sekolah akhirnya Dylan menarik paksa tangan Zella untuk ikut dengan nya.
"Mau kemana si?"
Dylan membawa Zella ke gedung belakang yang sangat sepi dan kotor tentu nya. Zella menatap Dylan.
"Bukan gua"
Zella menyipitkan matanya lalu menyilangkan tangan di dada. "Gua belum ngomong"
"Pasti lu udah baca"
Zella menghela nafas, siapa yang tidak takut mempunyai kekasih yang berani membunuh orang, bisa bisa suatu saat dirinya bisa menjadi sasaran selanjutnya.
"Percaya sama gua" Dylan memegang kedua bahu Zella dan menatap tepat di manik mata nya.
Dylan mulai memeluk Zella dan Zella membalas pelukannya sambil berbisik. "Gua akan ninggalin lu kalau ternyata lu yang bunuh"
Dylan melepas pelukannya lalu menatap datar wajah Zella dan dengan tiba tiba Dylan mencium bibir nya lalu mendorong sampai ke dinding.
***
Bughh"Sialan lu anjing!"
"Lo yang anjing!"
Bughh
"Bangsat lo!"
Wajah Dylan memang sudah sangat babak belur namun tidak sedikitpun berniat untuk menghentikan aksi ini.
"Bilang sama gua anjing" Kata Dylan pelan. "Gua tau ini ulah lu!" Kata Dylan dengan menatap tajam laki laki di depan nya.
Steven yang sedari tadi mengamati mereka pun ikut masuk ke dalam lingkupan lalu menyamai posisi Dylan.
"Gausah banyak bacot lan, udah bunuh aja langsung"
"Ayo lan gua dukung!" Kata Jay.
Dylan menatap lawan nya yang sudah tergeletak di lantai, Dylan memang bukan anak baik dan tidak akan bersikap baik pada orang yang sudah berurusan dengan nya.
***
Dylan masuk ke dalam ruangan yang sangat gelap dan dingin sambil membawa sepiring nasi dan lauk.
Lalu memberikan nya pada laki laki tersebut. "Makan jangan sampai mati!"
Laki laki itu mengangguk lalu mulai memakan makanan yang di berikan Dylan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...