vote dulu yuk
***
Karena sekarang Dylan sedang menjalankan hukuman skorsing, untuk hari ini Zella mengucapkan syukur karena tidak ada lagi sumber masalah.
Namun hal itu hanya angan angan karena berita mengejutkan dari Steven. Katanya Dylan habis berantem dengan sekolah lain karena mereka yang menantang Dylan.
Bukan Dylan jika tidak cepat tersulut emosi, akhirnya Dylan membuat mereka patah tulang.
Dylan hanya lebam lebam tidak ada luka serius, karena Dylan selalu membawa pisau kecil di saku jaket nya.
Zella tidak habis pikir kenapa hari hari nya di penuhi dengan mengobati luka Dylan lagi dan lagi.
Zella sudah tidak bisa berkata kata melihat Dylan dengan banyak lebam, Zella hanya berfikir apa Dylan tidak merasa sakit di sekujur tubuh nya?
Dylan menatap Zella yang sedang mengobati luka di perut kotak kotak nya. Karena Dylan selalu menjaga tubuh nya.
Zella mencubit perut kotak kotak Dylan dengan Dylan yang meringis kesakitan.
"Lu apa apaan si, sakit tau" Kata Dylan dingin.
Zella menghela nafas lalu menurunkan hoodie hitam milik Dylan. "Bilang apa Lan?"
"Makasii" Kata Dylan acuh.
Zella tersenyum kecil lalu mengusap rambut Dylan. "Jangan berantem lagi"
"Tapi cuma itu yang bisa buat gua puas!" Dylan menatap tajam ke arah Zella.
"Ada hal lai-"
"Apa? lo bisa buat gua ngerasa puas?" Kata Dylan datar.
"Lo jangan egois, gua suka berantem dan lo ga berhak buat larang gua" Kata Dylan dan pergi meninggalkan Zella di warung belakang.
Zella menghela nafas dan dengan terus menatap kepergian Dylan.
"Gua bilang apa Zell, lo ga pantes buat Dylan" Ryan datang lalu duduk di samping Zella.
"Gua udah lama nunggu peristiwa ini, gua udah lama menantikan ini"
Zella menatap Ryan "Kenapa?"
"Kenapa lo masih nunggu gua?"
Ryan memegang kedua tangan Zella. "Karena gua tulus cinta sama lo Zell"
Ryan menatap Zella dengan sejuta harapan. Ingin sekali memperlakukan Zella seperti ratu.
"Pliss"
***
Saat ini pikiran nya sangat kacau, banyak sekali masalah yang terus berputar di kepala nya, ia tidak bisa mengendalikan emosi nya.
Dan membuat keributan di apartement nya sendiri, dengan melempar semua barang dan merusakan alat alat elektronik.
Sungguh sangat kacau, apartement nya sekarang sudah seperti kapal pecah. Dylan menjambak rambut nya dan membentur kan kepala nya ke dinding. Dengan berupaya menghilangkan semua masalah.
"Arrgggghhhh"
Siapapun tidak bisa memberhentikan aksi gila yang di lakukan Dylan. Semua yang ia lakukan untuk menyalurkan emosi nya.
Dylan meraih serpihan kaca di dekat nya lalu menusuk nusuk ke lengan nya hingga mengeluarkan darah, tidak ada yang tau karena Dylan selalu sendiri di disini.
Dylan menancapkan serpihan kaca di lengan nya menjadi tulisan yang terbaca 'ZELLA' hanya Zella yang ada di pikiran nya sekarang.
"Zella" Lirih Dylan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...