Apa kau tau Dylan sedang berbuat apa sekarang? Hal gila ini terjadi lagi namun korban nya bukan yang diinginkan.
Membunuh, anak buah nya yang terjerat di dalam jeruji. Menggantikan mangsa nya yang kabur.
Dylan terus saja menusuk perut dan leher pria itu sampai mengeluarkan isi perutnya. Dylan menggenggam kepala pria itu dan menjambak rambut nya sampai terlepas.
Wajah nya sangat datar, hal ini tidak membuat nya senang beberapa menit yang lalu suara ringisan pria itu sedikit membuatnya tenang.
Apalagi menatap wajah ketakutan nya, Dylan memang sudah gila. Jangan sampai ia melakukan nya lebih sering.
Dylan menatap pria malang itu lalu menghubungi anak buah nya untuk membersihkan tempat dan mengubur teman nya.
Dylan menatap cermin di kamar mandi, tangan, baju dan wajah nya terdapat bercak darah. Ia sudah lama tidak melakukan hal ini.
Mengingat mangsa nya kabur membuat Dylan mengepalkan tangan nya dan berniat membunuh dan mencabik cabik nya
Ah ayolah ini menyenangkan.
***
Sepulang sekolah Zella tidak melihat Dylan di mana mana dan yakin bahwa Dylan bolos sekolah.
"Woi Zella!" Teriak Jay lalu menghampiri Zella.
"Dylan pulang duluan katanya" Ujar Jay.
"Terus di mau main sam-" Steven menatap Jay, untuk segera berhenti bicara jangan sampai Zella tau.
"Main sama temen lama nya" Sahut Steven setelah menatap Jay dengan melebarkan mata nya.
Zella mengangguk mengerti, lagian ia tidak mau mengurusi urusan Dylan lagi. Tidak peduli dengan apa yang di lakukan nya saat ini.
"Zella balik sama gua kan?" Tanya Arka yang datang bersama Laura.
"Eh Laura, karena Arka balik sama Zella berarti lo balik sama gua" Kata Jay sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Laura.
Zella menoleh ke arah Laura lalu tersenyum. Laura mengangguk dan tersenyum malu.
"Aaaa, gausah senyum senyum gitu ah kan jadi gemes" Jay menarik tangan Laura dan memberi nya helm.
Steven menatap Jay dengan tatapan jiji, sama hal nya dengan Zella dan Arka. Steven berbalik menatap Arka.
"Musuh nya Dylan!" Kaget Steven saat melihat Arka dekat dengan Zella. Steven bertepuk tangan lalu memegang kedua bahu Arka.
"Siap siap Dylan membunuhmu" Ucapan Steven sangat pelan dan hanya di dengar oleh Arka.
Arka menepis tangan Steven lalu menatap nya tajam. "Ga takut gua sama Dylan" Arka menarik Zella untuk pergi ke parkiran.
***
"Lohh gelang gua mana?" Zella mengecek dari tas sampai meja belajar namun juga tidak ada.
Zella meremas rambut nya, gelang itu pemberian dari orang tua nya saat kecil yang diberikan kepada Zella.
Satu satu nya harta istimewa yang ia punya, sekarang ia tidak punya apa apa lagi selain rumah nya yang ia tempati.
Zella mengusap wajah nya gusar, kamar nya sudah berantakan karena Zella mencari nya secara kasar.
Bahkan ia lupa bagaimana wajah kedua orang tua nya dan seingatnya Zella memiliki saudara laki laki. Saudara laki laki yang sangat menyanyangi Zella.
Kata bibi nya dulu, Kaka nya meninggalkan nya disini karena harus ikut Ibu dan Ayah yang sedang bekerja di luar negri.
Namun sampai saat ini, mereka belum kembali entah apa yang terjadi disana.
***
semangat yang daring❤
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...