Dylan kembali ke apartemen nya setelah mendengar perkataan putus dari Zella. Dylan tidak terima jika mereka putus tapi apa daya Zella sudah menamparnya setelah mengatakan 'Gua ga mau putus'
Dylan berbalik lalu melihat Jay dan Steven yang sedang duduk menatap nya datar. Dylan menaikan satu alis nya lalu duduk di sofa single.
"Gua saranin lu minta maaf sama Zella" Kata Jay. Steve menyetujui ucapan Jay.
"Sebelum semua terlambat bodoh" Jay menarik Dylan lalu mendorong nya keluar apartemen.
"Gua ga salah!" Jay berdecak lalu tetap mendorong Dylan.
"Iya sekarang lu ga salah coba lu pikir pikir lagi, gimana kalau Zella nikah sama cowo lain"
"Ga akan" Jay tersenyum lalu mendorong Dylan sampai keluar lorong kamar nya. Steven melambaikan tangan nya dan menyuruh Dylan untuk cepat datang ke rumah Ryan.
Setelah sampai di rumah Ryan, Dylan segera masuk kedalam, namun di hentikan oleh satpam.
"Cari siapa?"
"Zella"
"Non Zella sudah tidak di sini lagi" Dylan lantas menatap satpam.
"Pergi kemana?" Satpam menggeleng tidak tau. Karena memang Gita tidak memberi tau kemana mereka akan pergi.
Dylan mencoba datang ke rumah Zella yang lama, sama saja tidak ada keberadaan Zella hanya ada ruangan yang sangat sunyi dan gelap.
Dylan naik ke atas kamar Zella dan membuka pintu nya, kemudian teringat dimana ia membunuh Kaka dari kekasih nya di samping ranjang.
Zella benar benar pergi dan tidak akan menemui nya lagi, Jay benar semua sudah terlambat. Dylan tidak akan pernah bertemu dengan Zella.
Sampai kapan pun.
ENDING
Maaf ni ya kalau feel nya ga dapet karna aku lagi sibuk sama cerita baru aku setelah ini. Btw kalian setuju kalau mereka putus atau tetep pacaran? aku sih kasian sama Zella.
Ngomong ngomong soal cerita baru kalian suka ga si sama cerita berbau 15+ aku mau buat tapi takut kalian ga pada minat.
kalau banyak ya suka nanti malem atau besok aku up cerita nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...