Zella membawa tas kecil nya dan menoleh canggung ke arah Ryan. Ryan mengerutkan kening nya lalu merangkul Zella seraya berjalan menaiki Pesawat.
Zella bergerak risih lalu menyingkirkan tangan Ryan di pundak nya. Ryan menoleh lalu tersenyum tipis.
"Besok gausah masuk sekolah dulu" Ujar Ryan.
"Kenapa?"
"Nanti kecapean, biar aku izinin yaa?"
Zella menatap ke jendela, jika memang yang di pikirkan Zella benar, Ryan banyak berubah.
"Lagi pikirin apa?" Kata Ryan seraya memegang dahulu Zella.
Zella memegang tangan Ryan lalu menyimpan nya di atas paha Ryan.
Ryan terkekeh geli lalu memasang headset dan memejamkan matanya. Zella tersenyum kecil lalu ikut memejamkan matanya.
***
"DYLAN! ZELLA HILANG!" Dylan lantas menoleh dan berjalan ke arah sumber suara.
"Maksud lo?"
"Kata Laura, Zella ga ada dimana mana"
Memang hari ini Dylan tidak melihat Zella dan tidak menghubungi nya. Dylan segera mengeluarkan ponsel dan menghubungi Zella.
Maaf nomer yang ada tujuan sedang sibuk.
Dylan berdecak kesal lalu berlari untuk menemui Laura. Dylan menarik tangan Laura ketika hendak masuk kedalam kelas.
"Dimana Zella?"
"Gua juga ga tau di mana Lan, gua kerumah nya ga ada siapa siapa"
Dylan meremas rambut nya lalu berlari ke arah parkiran. Jay dan Steven menyusul Dylan, Steven menarik tangan Laura untuk ikut bersama mereka.
Sudah sekitar 30 menit mereka di depan halaman Zella, mencari petunjuk dengan berbagai cara.
Dylan ingat sesuatu, salah satu orang yang sejak dulu mengincar Zella. Dylan membuka ponsel nya lalu menelpon Arka.
Sebelum itu Dylan meminta kontak Arka pada Laura.
"Dimana Zella?"
"Ihh dodol, gua lagi sekolah pea"
"Lagian dari mana lu punya kontak gua?"
"Gausah bacot, sekarang bilang dimana Zella?"
"Mana gua tau, emang gua emak nya apa!"
"Tanya noh sama Ryan"
Bip!
Mereka menatap Dylan lalu meminta penjelasan. Dylan menggeleng, Ia tau Zella sedang bersama Ryan tapi tidak tau mereka dimana.
"Cabut!"
***
Dylan kembali pulang kerumah untuk menemui Hendri, Ayahnya.
"Apa?"
"Ayah susah resmi cerai"
"Bagus" Kata Dylan lalu pergi dari hadapan Hendri.
"Kamu mau ikut siapa?"
Dylan berhenti melangkah. "Dylan bisa hidup sendiri" Kata Dylan tanpa menoleh kebelakang.
Ddrrrrtttt
"Lan, Zella ada di rumah sekarang sama Ryan"
Dylan melangkah mundur lalu berbalik dan berlari keluar rumah. Mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata rata.
Sebelum itu Dylan datang ke ruangan gelap nya dan mengambil beberap senjata. Hari ini, Dylan akan memusnahkan nya.
Laura menengok ke kanan dan ke kiri, menunggu kedatangan Dylan sebelum Ryan dan Zella keluar rumah.
"Lama banget si setan" Kata Jay.
Dylan datang lalu segera berlari masuk kedalam. Laura, Jay dan Steven mengikuti Dylan dari belakang.
Dylan menatap sekeliling lalu berjalan ke arah anak tangga dan berlari menuju kamar Zella.
Laura mengikuti Dylan namun tak sengaja matanya menatap sesuatu di meja. Gelang milik Zella dan Ryan.
Laura terdiam lalu mendengar teriakan Zella dari kamar atas, Laura berlari lalu dengan tiba tiba Steven menutup mata nya.
"Noooo" Zella menatap marah ke arah Dylan lalu mendorong nya.
"Lu gilaa hah?" Zella memukul berkali kali dada bidang Dylan dengan air mata yang terus saja mengalir.
"Kalau gua ga cepet cepet dateng kesini, udah jadi apa lu hah?" Dylan melawan Zella dengan mendorong nya ke arah dinding.
"Lu ga tau apa apa!"
Zella mendorong Dylan lalu menatap Ryan dengan perut yang terus mengeluarkan darah.
"Noo Ryan, pliss bangunnn" Zella mengangkat kepala Ryan ke atas pahanya.
"Ryaann, pliss jangan tinggalin gua lagii, plisss Ryaaannn" Zella meletakkan kening nya di atas kening Ryan
Zella mengguncang keras tubuh nya dan berteriak pilu sampai Laura yang mendengar itu ikut menangis.
Dylan? Sudah pergi dan menatap Zella dengan tatapan aneh.
Zella memeluk tubuh Ryan dengan kuat sampai baju dan tangan nya berlumuran darah.
"Aku baru saja menemukan mu, pliss Ryan bangun aku sangat merindukanmu"
Bagaimana pun juga Ryan tidak akan bangun karena Dylan yang menusuk perut Ryan berkali kali.
Laura mendekati Zella lalu memeluk nya dari belakang. Jay dan Steven ikut memeluk Zella memberi semangat jika hidup nya tidak sampai di sini saja.
Zella menatap Ryan, tersenyum pilu dan menangisi nya tanpa henti. Zella tidak mau Ryan pergi secepatnya ini.
Jika sejak dulu ia tau Ryan mendekati nya karena Zella adik nya, dengan senang hati Zella menyambutnya.
***
Sad?
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...