DYLAN - 9

4.6K 318 8
                                    

"Makasii yaa pak" Zella sangat beruntung karena ada bapak bapak yang mau mengantarkan nya ke apartemen Dylan.

Zella bergidik ngeri saat melihat tidak ada satu orang pun yang terlihat dari luar gedung apartemen.

Saat ini jam menunjukan pukul 03.45 dan Zella harus ke apart Dylan sendirian, Karena memang dari tadi firasat nya tidak enak.

Ceklek

Zella melihat Jay dan Steven yang sedang tertidur lalu mata nya melihat semua penjuru apart yang sangat berantakan.

Zella segera masuk kedalam kamar dan melihat Dylan yang sedang meringkuk di ranjang.

"Dylan?" Zella menghampiri Dylan dan segera memeluk tubuh nya. Dylan membalas pelukan Zella.

"Lama!"

"Maaf, tadi susah cari angkutan umum" Zella mengelus punggung Dylan yang terasa hangat.

Dengan buru buru Zella memegang dahi nya dan benar sekarang Dylan demam. "Udah makan?"

"Belum"

Zella menghela nafas lalu mendorong dada gudang Dylan. "Gua buatin makan ya sekalian minum obat" Dylan hanya mengangguk dan mulai memejamkan mata nya kembali.

***

Selama dua hari kemarin Zella tidak masuk sekolah karena Dylan yang menahan nya katanya kalau Zella sekolah nanti Dylan kangen.

Dan selama dua hari penuh itu, Dylan hanya tertidur di ranjang dengan memeluk Zella. Hari ini mereka akan pergi ke supermarket.

Btw, untuk apartemen Dylan sudah di bersihkan oleh petugas bayaran. Karena ulah nya mereka harus membeli barang baru lagi supaya tidak terlihat kosong.

Luka luka di tubuh Dylan juga sudah di obati oleh Zella dan Zella mengggelengkan kepala nya melihat bekas luka di lengan Dylan yang tertulis namanya.

Dylan mengecup pelan pipi Zella, Mereka sedang ada di mobil untuk pergi ke supermarket.

Zella menoleh ke arah Dylan. "Ga boleh cium pacar sendiri?" Tanya Dylan tanpa melihat ke arah Zella.

"Emang gua pacar lo?" Dylan menolrh ke arah Zella dengan tatapan datar nya. Zella terkekeh geli lalu mengambil tisu di dashboard.

"Turun!" Zella mengerutkan kening nya. Dylan masih menatap Zella datar beda nya sekarang ia menekan tombol pembuka kunci.

"Gua turun jangan nangis yaa?" Kata Zella dan hendak membuka pintu.

Namun dengan segera Dylan menjalankan mobil.

***

Zella membeli satu televisi, satu set meja kursi ruang tamu, kaca dan juga lemari kecil. Karena semua barang itu sudah di hancurkan oleh Dylan.

"Makasii mba!" Zella menarik tangan Dylan untuk keluar dari IKEA. Sedari tadi Dylan hanya memegang baju belakang Zella selama di IKEA.

Barang akan di kirim hari itu juga selama 1 - 2 jam untuk datang ke apartemen Dylan. Zella mampir ke salah satu toko pizza dan membeli nya.

"Loh Dylan kamu disini juga?" Spontan Dylan dan Zella menoleh ke sumber suara.

"Kamu sama siapa?" Dylan mengerutkan kening nya tanda ia tidak mengenal wanita itu.

"Aku pacar kamu, Stella yang di club kemarin!"

***

D Y L A N ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang