Ryan membantu Zella membawa yas besar ke dalam rumah lalu menyimpan gelang nya di meja nakas.
Zella meletakkan barang dan tas nya di kamar lalu duduk di tepi ranjang. Ryan tersenyum lalu ikut duduk bersama Zella.
"Inget dulu Bunda susah payah pisahin kita" Zella menoleh kaget ke arah Zella.
"Kaget ya?" Ryan terkekeh.
"Saat umur 10 tahun, dimana saat aku mulai jatuh cinta sama adik aku sendiri, beberapa hari kemudian kamu udah ga ada di rumah"
"Kamu itu dulu lucu banget" Kata Ryan sambil mengelus pipi Zella.
"Kata Bunda, kamu belajar di luar negeri, disitu aku marah banget karena dipisahin sama kamu" Ryan mendekati wajahnya Zella dan mengcup pipi nya.
"Salah ya?" Ryan terkekeh lalu memeluk Zella yang diam membeku.
"Kemana mana selalu berdua, sampai kita umur 9 tahun masih tidur bareng" Ryan tersenyum seraja mengeratkan pelukan nya.
Zella membalas pelukan Ryan. "Gelang itu hadiah terakhir kamu disaat ulang tahun kita"
Ryan membawa Zella berdiri lalu memegang kedua bahu Zella. "Dateng ke rumah ini, kamu bisa ketemu sama Bunda dan Ayah"
"Diary itu?"
"Diaru kita" Ryan menujuk Diary milik Zella yang di letakan di atas nakas.
"Pasti lupa?"
"Kamu emang lupaan" Ryan terkekeh sambil mencubit pelan hidung Zella.
"Aku katakan lagi, Aku sangat mencintaimu"
Dengan tiba tiba, Ryan membulat kan matanya, pegangan di lengan Zella menguat lalu meringis dan terjatuh dengan lantai bercakan darah.
Zella menjatuhkan rahang nya lalu mendongak menatap Dylan yang sedang memegang pisau.
***
Zella bersama Laura, Jay dan Steven mengantar Zella kerumah besar milik Ryan setelah beberapa orang membawa Ryan pergi.
Namun, Zella bertemu Luna dengan mata bergelimang air mata keluar dari rumah besar itu.
Mata Luna memerah saat menatap Zella. "Lo yang buat ini semua terjadi"
"Gara gara lo, gua ga jadi tunangan sama Aksa" Zella mengerutkan kening nya.
"Lo pacaran sama Aksa?"
"IYYA!"
"Kaget? Puas kan, ohh jadi gini lu bales dendam sama gua?"
"Pantesan Dylan ga berpihak ke lo!"
Laura memutar bola matanya lalu merangkul Zella untuk masuk kedalam rumah. Jay meletakkan jari telunjuk nya di atas bibir sambil menatap Luna.
"Malu"
Steven terkekeh lalu berjalan masuk kedalam menyusul Laura dan Zella.
Zella membawa gelang miliknya dan milik Ryan. Katanya mereka pindah kesini untuk memantau kehidupan Zella.
Tiba tiba Zella dan Laura mendengar suara benda terjatuh lalu matanya menatap sumber suara.
Disana, Gita memegang dadanya setelah mendengar putra nya telah tiada sekarang ia ditemukan oleh Zella.
"Zella?" Ucap Gita dengan suara bergetar lalu berjalan mendekati Zella yang terdiam.
Gita memeluk Zella dan meneteskan air mata nya. Seakan akan ini hanyalah mimpi, Zella membalas pelukan Gita kemudian menumpahkan segala emosi dan tangisan nya.
***
"Gua ga tau kalau itu kembaran lu!" Dylan memegang pelipis nya dan menatap Zella datar.
"Ya gua juga baru tau hari ini" Zella menatap Dylan lalu ingin segera pergi. Namun Dylan menahan tangan nya.
"Gua tau niat lu baik Lan"
"Gua emang mau nolongin lu dari kaka yang suka sama adik nya sendiri" Dylan menarik Zella kepelukan nya.
Zella mendorong Dylan menjauh. "Stop bilang kaya gitu"
"Jadi? Lu akan tinggal sama Tante Gita? Atau sama gua?"
"Lu gila? gua marah sama lu karena udah bunuh Ryan"
"Lu ga merasa bersalah?" Dylan menggeleng.
"Gua ga merasa bersalah karena yang gua tau itu ga salah" Dylan menatap Zella sambil tersenyum miring.
"Lu udah bunuh kaka gua!"
"Ya gua ga peduli siapapun laki laki selain gua. Yang berani nyentuh lu, gua bunuh"
"Jangan temui gua sampai kapanpun"
"Kita putus!"
***
END
Makasii untuk semua pembaca DYLAN udah mau sempet baca cerita aku yang ga jelas ini ga tau feel nya kaya apa pasti campur aduk kaya gado gado.
Aku mau tau dong kalian pembaca DYLAN gimana sama cerita aku satu ini? kalian suka atau ga?
Komen ya gimana kalian suka atau ga? sama cerita ini dan berakhir sad ending. Dugaan kalian bener apa ga?
Aku kasih penjelasan sedikit ya.
Di umur 11 tahun Ryan sama Zella di pisahin karena Gita tau Ryan mengalami sister complex. Dan Gita ga mau Ryan terus semakin cinta atau sayang berlebihan.
Akhirnya mau ga mau Gita memisahkan mereka. Lalu Gita menitipkan ke bibi yang saat ini sudah tiada di kampung halaman nya.
Ryan selalu memotret Zella dari Sd-Sma untuk di pajang di kamar nya. Sampai Ryan memiliki baju dan rok favorit Zella saat kecil.
Untuk Dylan. Zella memang kecewa sama Dylan tapi di epilog apa Zella akan berubah pikiran saat Dylan mengeluarkan sisi posesif nya?
Sampai jumpa di last chapter❤
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...