Zella menatap Dylan datar sambil sesekali meringis, Zella berjalan ke arah kursi lalu duduk dengan hati hati.
Dylan terdiam saat mendengar ringisan pelan dari mulut Zella, Dylan mendekati Zella lalu mencengkram dagu nya.
"Ga inget kata kata gua, sekali nya lu masuk kehidup gua lu ga akan bisa keluar" Kata Dylan.
"Dan yang boleh ngambil keputusan cuma gua. Gua yang boleh mutusin lu, lu ga ada hak apapun!" Kata Dylan lalu tangan nya dengan pelan memegang pinggang Zella.
Zella menepis tangan Dylan lalu beranjak pergi namun berbalik badan karena pintu nya terkunci.
"Buka" Lirih Zella dengan memegang pinggang nya.
Dylan menatap Zella, hati nya tidak rela jika melihat Zella merasa sakit namun ia harus melakukan ini supaya Zella tidak pergi jauh darinya.
"Buka Dylan!"
Dylan meraih kunci di saku nya lalu membuka pintu, sebelum Zella pergi Dylan menarik nya lalu memeluk Zella.
"Maaf, gua lakuin ini supay-" Zella melepaskan pelukan nya lalu menatap Dylan.
"Kalau emang udah nemu yang lain, coba lepasin yang lama" Kata Zella.
"Lu pikir gua selingkuh?" Tanya Dylan.
"Ya siapa tau" Dylan memegang kedua bahu Zella.
"Gua ga ada sedikit pun niat buat selingkuh, gua itu sayang sama lu, dari dulu emang gua ngerasa lu ga ada perasaan apapun ke gua" Kata Dylan.
"Sekeras apapun gua nahan lu pergi, lu tetep mau pergi kan? mau coba ninggalin gua dengan cara selingkuh?"
"Gua ga selingkuh Lan!"
Zella melepaskan tangan Dylan di bahu nya lalu melangkah pergi dari UKS.
"Loh Zella kenapa?" Tanya Arka lalu mencoba memegang pinggang Zella.
"Pinggang lo kenapa?"
BUGGGHH!
"ANJING!"
Zella menoleh dan melihat Dylan yang datang dan langsung memukul Arka. Zella mendekati Arka namun Arka mendorong nya untuk mundur.
BUGHH
Arka membalas pukulan Dylan, Zella memegang kening nya yang terasa sangat pening di tambah di depan nya ada dua orang yang sedang berkelahi.
"Pisahin anjing, goblok!" Zella menoleh menatap Luna yang datang lalu memisahkan kedua nya yang sudah bahan belur.
Zella tidak ingin ikut campur namun melihat Luna yang membantu Dylan, Zella akhirnya mendekati Arka lalu membantu nya berdiri.
"Kenapa di lawan?"
"Diakan yang buat lu sakit" Kata Arka sambil menunjuk pinggang Zella.
Zella menggeleng lalu melirik Dylan yang sedang menatap nya tajam, Zella mengalihkan pandangan nya lalu menuntun Arka berjalan.
"Gua anter ke kelas lu ya?"
"Ke kelas lu aja gimana?" Kata Arka sambil tersenyum.
Dylan mengepalkan tangan nya melihat Arka yang merangkul pundak Zella serta tersenyum kearah Zella.
"Awas lu Zella, berani nya deketin pacar gua"
Luna menatap tajam kearah Zella, lalu menoleh dan membantu Dylan untuk berdiri.
"Mau gua obatin?" Dylan menggeleng lalu melenggang pergi.
***
"Zella" Panggil Laura, saat ini mereka sedang ada di parkiran sekolah dan Laura ingin mengajak Zella untuk pulang bareng.
"Mau pulang bareng ga? nanti kita mampir dulu ke cafe nyokap gua" Kata Laura. Zella menoleh lalu tersenyum.
"Cafe nya dimana Ra?"
"Deket sini kok, jadi kalau lu bosen sering sering ke cafe nyokap aja, gua pasti bantu ada disana"
"Sekalian mau curhat boleh Zell" Zella menganggukkan kepalanya.
"Gimana mau?"
Zella menatap Laura lalu tersenyum dan mengangguk, Zella yakin Laura baik karena memang dulu mereka pernah belajar bareng di salah satu les akademi.
***
mohon maaf kalau ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...