Di malam hari nya, Zella masih memikirkan ucapan Dylan di taman, Ia tidak memberikan jawaban apapun setelah itu Dylan pergi.
Entah besok pagi Zella akan mengatakan apa pada Dylan. Ia belum mempersiapkan kata kata agar Dylan tidak merasa tersinggung.
Dylan kembali datang ke ruangan gelap dan dingin untuk menjenguk mainan nya dan selama ini ia tidak memberinya makan.
Brakkk
Dylan menendang kerdus kosong yang menghalangi jalan nya lalu masuk untuk melihat apakah masih hidup atau tidak.
Nyatanya sudah mati, di dalam jerusi besi dengan bau busuk yang menyeruak di sekitar ruangan.
Dylan menghela nafas karena ia tidak punya siapa pun lagi untuk di ajak bermain. Lalu ia segera menelpon seseorang untuk membereskan masalah ini.
"Bodoh!" Kata Dylan pada laki laki yang sudah tidak bernyawa.
Dylan tersenyum miring mungkin ia akan membawa seseorang untuk bermain dengan nya, disini, di ruangan ini yang gelap dan dingin.
Setelah beberapa orang datang untuk mengubur mayat laki laku itu, Dylan masuk dan semua nya terlihat bersih tanpa darah tanpa jejak kaki dan tanpa bau busuk.
Tidak salah Dylan memperkerjakan orang itu untuk mengurus masalah nya. Ia kembali keluar dan menemui salah satu dari orang tersebut.
"Semuanya sudah siap boss" Dylan mengangguk.
Dylan memiliki beberapa hektar tanah untuk di jadikan pemakaman orang yang sudah Dylan bunuh.
Jadi ia bisa melihat seberapa banyak korban dalam pembunuhannya. Namun itu tidak akan membuat Dylan berhenti, seberapa banyak korban ia tetap tidak puas.
Apa lagi sekarang hubungan nya dengan Zella sedang tidak baik, membuat Dylan frustasi dan ingin terus menyakiti seseorang.
***
Zella mendapatkan kabar bahwa Ryan baik baik saja, hanya ada beberapa jahitan di sisi tertentu.
Ya seenggaknya tidak parah, Zella akan berbicara pada Dylan setelah pelajaran pertama usai.
Luna melihat Dylan yang bertengkar dengan Arka di lapangan, belum banyak siswa yang mengerubungi mereka.
Dengan cepat Luna berlari untuk memberi tahu Zella bahwa Dylan bertengkar. Sesampainya Luna di kelas ia segera menghampiri Zella.
"Zella, Dylan berantem"
Zella segera berlari mengikuti Luna.
Dylan menatap tajam ke arah Arka setelah pukulan Arka mengenai rahang nya. Arka tersenyum miring.
"Berani nya lu buat Ryan masuk rumah sakit"
BUGHH
Dylan memukul Arka sampai terjatuh lalu menyamakan posisinya dengan Arka dan mengcengkram kuat kerah baju nya.
"Jangan sampe lu, gua buat kaya dia!"
"DYLAN!" Zella menarik lengan Dylan lalu membawa nya menjauh.
Luna membantu Arka untuk bangun namun Arka menepis kuat tangan Luna yang ada di lengan nya.
Arka menatap Zella yang sedang berbicara bersama Dylan lalu menoleh ke samping untuk menatap Luna.
"Mereka masih pacaran?" Tanya Arka seraya membersihkan baju nya. Luna mengangguk mantap.
"Lu tau, Ryan belain nolak tunangan nya buat pacaran sama Zella" Luna melebarkan mata nya lalu menoleh menatap Arka.
"Serius?" Arka mengangguk.
"Lu mau bantu gua?" Arka menatap Luna.
"Bantu apa?" Jawab Luna pada Arka.
"Misahin mereka"
"Nanti lu bisa pacaran sama gua" Kata Arka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
D Y L A N ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤ 'possesive & psychopath' "kamu mau ninggalin aku, aku akan bunuh diri" Dylan sosok laki laki yang menaruh semua perhatian nya pada satu perempuan yang sabar menghadapi sikap aneh dari diri Dylan. merasa sudah sangat tidak...