Under The Cherry Blossom Tree

230 7 13
                                    

Pairing : Edgar x Luca
Request by WooyinNgikNgok
Note :
- Fluff UwU
- School!AU
- Slight Eli x OC alias Saia sendiri
- Author pengen pemesh *di bantai*
- IYA MAAP SAIA BUCIN ELI
- Also slight Norton x Victor
- Selebihnya Edgar x Luca jadi daijoubu desu 👍

HAPPY READING DESU ~

Angin musim semi berhembus semilir. Bunga-bunga bermekaran dan semerbaknya mengharumkan. Burung bernyanyi dengan riang gembira sambari terbang menari di angkasa raya. Kupu-kupu ikut menari bersama, mewarnai indahnya hari musim semi.
Seorang pemuda (atau mungkin pemudi) berjalan melintasi jalan sepi. Hanya ditemani guguran kelopak merah muda. Helaian coklat muda terhembus oleh angin dingin. Langkah pelan kakinya berjalan menyusuri jalan setapak menuju gedung bernama sekolah.
Tidak berselang lama, "GAR ! EDGAR !" terdengar suara teriakan memanggil. Lelaki yang dipanggil 'Edgar' itu berdecih kesal lalu berjalan lebih cepat, naas pundaknya tertangkap, "Yah kok aku ditinggal, sih hehe," sembur lelaki lain yang sekarang memeluk pundak Edgar, "Apa mau lu ?" "Ish kok galak banget. Entar muka makin jelek nangis," Edgar menyingkirkan tangan lelaki dengan penutup mata di kirinya dengan keras, "Jauh-jauh. Dasar tikus got," lelaki yang dipanggil tikus got itu malahan tertawa kencang, ingin sekali selangkangannya di tendang.
Edgar berdecih kembali, membiarkan lelaki 'gila' tadi tertawa di pinggir jalan. Edgar berjalan lebih cepat, terlukis rona merah bagai tomat.

Gedung sekolah di depan mata, lagi-lagi lelaki tadi sudah mengekorinya, "Aku, kok di tinggal, sih anjir ! Kan aku bilang tunggu !" "Ngapain nungguin, buang-buang waktu," "Dih, dasar cewe," yang dipanggil 'cewe' barusan langsung terkepul asap, "HEH DASAR MULUT WARGA MISKIN ! SINI LU !" Dan berakhirlah dengan adegan kejar-kejaran tapi bukan versi India, melainkan gerilya.

-skip-
Seperti biasa. Edgar memilih menyendiri disaat makan siang. Edgar berjalan di sekitar taman sekolah, mencari tempat cocok untuk menyantap makan siang. Mata Edgar tertuju pada kursi taman di bawah pohon sakura. Edgar duduk disana, bekal di atas paha. Tangan Edgar membuka kain penutup. Edgar membawa 2 kotak bekal. Ia mengambil sebuah kotak, yang lain ia taruh di samping, kemudian ia membuka kotak bekalnya.

Edgar mengambil sumpit, lalu melahapnya, "Musim semi itu bagus,ya," Edgar memuntahkan makanan di mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edgar mengambil sumpit, lalu melahapnya, "Musim semi itu bagus,ya," Edgar memuntahkan makanan di mulutnya. Tidak lupa dengan batuk-batuk. Jantungnya bagaikan turun ke dengkul. Edgar melihat seorang gadis di sampingnya. Gadis itu menatap keatas, entah ada apa disana. Telinga kucing dari headphonenya bergerak, layaknya kucing asli, "SEJAK KAPAN KAMU DISINI OS ?!" "Hmm... Seperti nya barusan ? Entah lah, hehe," gadis bernama Os itu terkekeh pelan, layaknya polos. Edgar berdecih, dilahapnya kembali bekalnya. Tiba-tiba dia mendengar suara seperti air mengalir, "Kamu mau teh ?" Lagi-lagi Edgar seperti berada di dunia lain, 'SEJAK KAPAN DIA BAWA POCI TEH KESINI ?!' Edgar berusaha tenang, sekalipun sebenarnya dia takjub serta takut. Os meletakkan cangkir mungil berisikan teh disamping Edgar, "Ini matcha, dengan sedikit racikan mint, biar tenang," Edgar meletakkan sumpitnya dan mengambil cangkir itu. Diseruputnya perlahan teh hangat dalam cangkir porselen berwarna putih itu, "Enak, kan ? Hehe. Racikan Ibuku enak,ya ~" Edgar tidak menjawab, hanya terdiam sembari meletakkan cangkir itu di sebelahnya. Kembali ia mengambil sumpit dan melahap sisa bekalnya, "Kamu tahu," 'Nggak' jawab Edgar dalam hati ketus, "Pohon sakura ini, nama lainnya 'Pohon cinta pertama," jelas Os. Gadis itu meletakkan tangannya di depan dadanya, bunga sakura dengan 6 kelopak jatuh tepat di telapak tangan, "Aku bertemu Eli disini," ceritanya, "Awalnya aku nggak percaya soal legenda itu, dan ternyata benar," Os mengambil nampan lalu meletakkan gelas teh yang habis dipakai Edgar diatasnya. Edgar melirik Os, '...Dia kenapa, sih ? Tahu-tahu muncul, udah gitu cerita yang aneh-aneh pula,' geram Edgar. Os selesai merapikan porselen minum teh miliknya, tangan milik gadis itu merangkul pinggang Edgar, membuat jantung sang empunya lagi-lagi turun ke tumit, "Kalau begitu, semoga berhasil dengan Luca,ya ~" Edgar hampir saja menjatuhkan kotak bekalnya, untung dia bisa menahan diri.

IDV Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang