Pairing : Naib x Reader
Note :
- FLUFF ✨✨✨✨✨
- NAIB SOFT HOUR 😳
- Jadi author habis baca artikel tentang Gurkha, dan disana bilang sekalipun Gurkha itu beringas, ga terkalahkan bahkan berani mati, tapi mereka tetep friendly dan gentleman
- MELELEH AKU APALAGI NAIB KAN EX-GURKHA ASDFGHJKL KOKORO KU
😭❤️❤️❤️❤️❤️
- Also Author baru jatuh cintrong sama development nya Naib
Wajah nya Naib ganti, SUARA NYA NAIB LEBIH SEKSOY 😭❤️❤️❤️
MAAF ELI AKU OLENG BENTAR HSHSHSHSHSWajah 'baru' Naib lebih ke yg skin Colonel Dax
AJDKDHDUKDDISJDJ
SEKSIIIIIIII ❤️❤️❤️❤️❤️Perbedaan yg sangat signifikan 😂
Ketika wajah lama kek kodok apa emot🗿tapi skrng beneran lelaki seksi
HSHSHSHSHS GOOD JOB NETIS ❤️
Tapi skill nya ga ush di nerf juga :)
- Btw disini reader nya lemah lembut, ga liar seperti yg sering Saia bikin 😂
- Manor!AUHAPPY READING DESU ✨
Hari ini lumayan cerah, terlebih ini sudah mendekati musim panas. Indahnya irama burung berkicau serta bunyi cicada bersahutan bagaikan nyanyian. Derap langkah kaki bersuara di sekitar kebun. (Your full name), seorang (Career name) sedang dalam dunianya sendiri. Melihat berbagai macam bunga yang ditanam Emma dan Melly bermekaran penuh warna bagaikan pelangi sehabis hujan. (Y/n) berjongkok sebentar dan menghirup harumnya tulip dan lavender. Kupu-kupu berterbangan dan seekor hinggap di kepalanya. Ketika (Y/n) hendak menyentuhnya, kupu-kupu itu terbang menjauh menuju cakrawala. Angin lembut terbang menghampiri. (Y/n) tersenyum dengan indahnya hari. Namun, ini semua akan lebih indah bila yang terkasih ada di sampingnya.
Menunggu tidaklah mudah. Sebenarnya tadi ia menghabiskan waktu di perpustakaan. Namun karena ia tidak ingin mengganggu kenyamanan Luchino yang tertidur di sofa, ia memilih keluar. Ketika (Y/n) hendak kembali ke kamar yang ia tinggali berdua dengan yang terkasih, pandangannya melihat kearah kebun belakang Manor. Tidak ada salahnya untuk sekedar menghirup udara segar dan mendapatkan asupan sinar mentari, sekalipun sudah lumayan siang. Begitulah kenapa sekarang ia ada di kebun ditemani oleh hewan-hewan mungil yang menari dan menyanyi.
Siapa sangka, suara nyanyian itu bertambah indah ketika namanya terpanggil. (Y/n) berdiri lalu menengok. Lelaki itu ialah tidak tinggi seperti lelaki pada umumnya, namun (Y/n) masih kalah tinggi tentu. Tudung hijau yang selalu ia pakai jika di luar kamar terbuka sedikit, menampakkan beberapa helai rambut coklat tuanya. Wajahnya penuh bekas luka namun tidak menghilangkan ketampanan dan gagahnya. Sekalipun tergolong pendek, tubuhnya berisi dan tegap tiada takut ada di jiwanya, "Bukannya kau ada match sekarang ?" Lelaki itu masih berjalan mendekati (Y/n), senyum kecil terpampang di wajahnya yang penuh bekas luka, "Tidak jadi," (Y/n) membelalakkan matanya, "Kenapa ?" Lelaki itu menggeleng, "Nanti skormu berkurang kalau kau sering-sering berganti posisi, Naib," Naib, nama lelaki bertudung hijau itu, sepertinya ia tidak peduli dengan pernyataan
(Y/n), "Lebih pilih berkurang nilaiku daripada berkurangnya rasa sayangku padamu (Y/n)," bagaikan mesin waktu yang dipermainkan, semua layaknya berhenti. Bahkan suara nyanyian burung sebagai latar belakang layaknya hilang. (Y/n) mengedipkan matanya berkali-kali, "...Apa ?" Naib mendekatinya. (Y/n) semakin bertanya-tanya dengan tingkah Naib yang tidak seperti biasanya. Naib Subedar, yang biasanya selalu tidak ingin didekati, (kecuali oleh beberapa orang), Naib Subedar, yang biasanya begitu garang dan galak, tiba-tiba saja langsung memeluk (Y/n) dan menyembunyikan wajahnya di balik helaian rambut
(H/c) yang menjuntai. (Y/n), yang sebenarnya masih harus belajar tentang cara memahami suasana hati seorang mantan tentara Gurkha ini, hanya bisa membalas pelukan Naib.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDV Oneshot
FanfictionJudul sudah mengatakan jadi tidak perlu saia jelaskan lagi