Pairing : Naib x Reader
Note :
- HBD buat makhluk paling tsuntsun ❤️✨✨✨
- He may be stupid but I love him
- Makin tua jgn makin goblok, kalo rescue bawa 36 // HEH
- School!AU karena kemaren udh pake Manor!AU sama Post-manor!AU
- EliOs sebagai cameo hehe // Y
- Art by my beloved senpai NatNat1114 😳❤️
AYO KUY KOMIS KE SENPAI SAIA INI ❤️❤️❤️HAPPY READING MINNA-SAMA ❤️
Pagi ini cukup mendung dan angin dingin berhembus serasa menusuk tulang. Seorang gadis berambut (H/c) berjalan memasuki gedung sekolah sambil sesekali memeluk dirinya sendiri. Rasanya ketika ia menghembuskan nafas lewat bibir, uap panas menyeruak layaknya seekor naga api yang kedinginan. Badannya menggigil setiap kali angin berhembus melewatinya. Cukup lama ia berjalan melewati lorong menuju kelas yang masih sepi. Ketika sampai di pintu kelasnya, segera ia memutar kenop pintu, "Ahh !" Jeritnya kecil ketika menyentuh besi itu. Rasanya bagaikan menyentuh es di kutub utara. Bergegas ia masuk dan duduk di meja. Kelas masih sepi dan tidak ada orang disana. Ya, tutor pagi ia tidak pernah telat. Tentu tidak mau ia dikenai hukuman karena telat masuk kelasnya Pak Leo. Gadis itu melirik meja disampingnya. Lelaki itu selalu telat, tapi ada saja yang ia lontarkan. Malahan menjadi lucu dan jadi bahan tertawa satu kelas. Gadis itu tersenyum. Kembali ia hembuskan nafas dan keluarlah sedikit dari uap asap, menandakan memang sedang dingin sekali pagi ini. Gadis itu meregangkan badannya, lalu melipat tangannya, dan terakhir membaringkan kepalanya diatas lengan, sekalipun tidak seempuk bantal dirumah. Mumpung tidak ada orang, ia pun memilih memejamkan mata.
"Hei, (Y/n)," Panggil seseorang. Gadis bernama (Y/n) itu perlahan membuka matanya. Awalnya nampak buram, namun ketika ia mengucek matanya pelan, pandangannya tidak kabur lagi, "(Y/n)," panggil suara berat itu. Gadis beriris (E/c) itu melirik kesamping. Seorang lelaki berambut coklat muda dan bermata zamrud, "Oi ! Jangan cuman diam saja ! Ayo ganti kelas," Gadis itu terdiam, "Hmm ? Naib ?" "Apa ? Kamu sakit ? Mau ku antar ke UKS ?" Gadis itu mengedipkan matanya, "Apa yang terjadi ? Ganti kelas ?" Seketika gadis itu tersadar, langsunglah wajahnya pucat dari sebelumnya, "ASTAGA !" Jeritnya, "Aku ketiduran ?! Astaga ! Pak Leo gimana ?!" "Tutornya nggak jadi,kok. Yah, kalau aku berangkat pagi malahan ga ada, kesal," kata Naib sambil menggelengkan kepalanya. Gadis itu, (Y/n), mengedipkan matanya pelan lalu ia pun menarik nafas demi menenangkan diri, "Oh, Syukurlah, ku kira aku ketiduran. Dulu aja waktu Norton bengong di lempar gelas apalagi kalau tidur. Ahahaha, tapi untunglah," katanya merinding sedap mengingat kejadian itu. Naib terdiam sambil mengangkat alisnya, "...Kenapa ?" "Kamu mau ganti kelas nggak ? Ku tinggal, lho," (Y/n) tersadar lalu ia hanya tertawa kecil sebelum mengambil beberapa buku dan barang untuk kelas selanjutnya. (Y/n) berdiri lalu mengekori Naib, yang malahan menggenggam tangannya, membuat wajah (Y/n) merona.
Berbicara tentang lelaki ini, dia adalah kekasihnya (Y/n). Awalnya mereka bertemu di UKS karena saat itu (Y/n) hendak mengambil obat untuk temannya, sementara Naib menunggu suster sekolah, namun tidak ada yang datang, kecuali (Y/n). Betapa terkejutnya gadis itu melihat 'preman sekolah' ada di hadapannya, belum lagi hanya mereka berdua. Tapi (Y/n) tetap masuk, "Sepertinya Bu Violetta sedang sibuk," Naib hanya membalas dengan anggukkan kepala, lalu dia bergegas turun dari kasur, "Tunggu ! Mau kemana ?!" Naib menatap gadis malang itu dengan tajam dan gusar, "Ku obati dulu," "Tidak perlu," Tapi gadis itu tetap bersikeras. Bisa dibilang sejak saat itu Naib mulai tertarik dengan gadis itu. Sampai-sampai bisa menjalin hubungan seperti ini. Soal masa lalu, Naib sebenarnya lebam bukan karena dia berkelahi, memang dia berkelahi, tapi dia berkelahi di ring tinju. Ya, dia adalah seorang atlet tinju dan waktu itu Naib sehabis latihan dan mau menuju kembali ke kelas. Naib selalu mendapatkan dispensasi karena waktu itu mendekati pertandingan. Tapi kenapa bisa namanya 'preman sekolah' ?
Sekolah tidak ada ekstrakurikuler tinju, Naib punya klub di luar sekolah, menjadikannya sering terlihat sehabis berkelahi. Bahkan guru-guru biasa pun mengira dia anak nakal, padahal sebenarnya tidak. Hanya guru BK dan guru olahraga yang tahu kenapa Naib seperti itu. Banyak kesalahpahaman, tapi Naib biarkan saja, "Suatu saat mereka akan tahu," hanya itu alasannya. Dan karena sekarang tidak banyak pertandingan, Naib bisa leha-lehe dengan kekasihnya tercinta, termasuk ketika masuk ke sekolah seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDV Oneshot
FanfictionJudul sudah mengatakan jadi tidak perlu saia jelaskan lagi