Red

489 9 60
                                    

Pairing : Aesop x Victor
Request by akira3626
Note :
- Saia pake skin Aesop "Exorcist" sama Victor "The Embrace"
- Vampire!AU
-⚠️ Slight NSFW ⚠️
- OOC

Happy Reading ~

Hanya kegelapan yang menyelimuti reruntuhan kastil tua itu. Hanya angin musim dingin yang melintas dan kelelawar yang berterbangan. Hitam pekat, itulah yang pertama kali akan orang-orang katakan saat melihat kastil yang dulunya besar dan megah itu. Kastil Grantz.
Rumor yang beredar, kastil itu adalah kastil milik vampir. Mereka akan memburu orang-orang pada malam hari, dan membunuh mangsa mereka tanpa ampun. Darah manusia, adalah satu-satunya cara bagi para vampir untuk bertahan hidup abadi. Manusia, bagaimanapun caranya berusaha menghindar dari para vampir itu. Itulah tugas dari seorang yang bekerja sebagai Exorcist. Mereka adalah pemburu vampir yang juga berperan sebagai pelindung warga desa.

Tidak jauh berbeda dengan seorang Exorcist bernama Aesop Carl.
Lelaki berambut silver itu sibuk membaca kertas-kertas yang berisikan misi untuk memburu para vampir. Mata abu-abunya melirik lembar demi lembar, kata demi kata. Begitu fokusnya pikiran Aesop pada misi-misi itu, dia tidak menyadari ada seseorang yang memasuki ruang kerjanya yang sangat gelap, hanya terang lilin dan lampu minyak yang menerangi ruangan itu, "Carl, apa kau ada misi lagi ?" Sebuah suara bariton bertanya padanya. Lelaki itu membuka kerudung berwarna hitamnya, memperlihatkan rambutnya coklatnya yang diikat, "...entahlah, aku tidak terlalu tertarik pada misi-misi ini," katanya. Lalu menaruh selembar kertas kembali pada tumpukannya, "Ada apa,Naib ?" Lelaki bernama Naib itu mendekat pada meja kerja Aesop, "Aku mendapatkan pesan dari inspektor Clark bahwa ada desas-desus seputar kastil dekat desa ini," katanya. Aesop meliriknya tajam, "Oh ?" Aesop berdiri dari kursinya, "Dan desas-desus macam apa itu ?" "Kau pasti tahu tentang kisah kastil Grantz. Memang sudah lama sekali kastil itu terbengkalai sejak vampir-vampir disana terbunuh oleh para Exorcist. Dan kau pasti tidak akan percaya dengan apa yang aku dengar dari inspektor Clark," Aesop memicingkan matanya pada Naib, "Dan itu adalah ?" "Inspektor Clark berkata padaku bahwa ada seorang dari warga desa ini yang hilang sejak 3 hari yang lalu dan tidak kembali lagi, diperkirakan dia menghilang disekitar kastil itu," katanya. Aesop mengangguk. Ruangan gelap itu tidak begitu menampakkan visualisasi wajahnya yang datar menanggapi Naib, Aesop berjalan mendekati sebuah meja dengan koper merah diatasnya. Tangannya yang lumayan kekar membukanya, menampakkan sebuah belati silver dengan batu Ruby Semerah darah di tengah gagangnya, "Dan tidak hanya itu," kata Naib lagi, "Inspektor Clark berkata bahwa banyak hewan ternak yang mati kehilangan darah," Aesop membelalakkan matanya sebentar, lalu kembali lagi ke ekspresi awalnya, "Oh ? Menarik sekali," Aesop melirik Naib dari samping, menampakkan lensa matanya yang terlihat berbinar terkena cahaya lilin, "Ada vampir yang kembali ke kastil itu dan sekarang dia begitu rakusnya sampai-sampai menghisap darah hewan ? Hehh... Sangat menarik," Naib menggeleng, "Sayangnya tidak seperti apa yang kau pikirkan," Naib mengambil selembar kertas milik Aesop dan membacanya sekilas, bertanya-tanya dalam hati mengapa Aesop tidak tertarik dengan misi-misi tersebut, "...Ada saksi mata mengatakan, dia melihat ada pemangsa besar yang menghisap darah ternak itu," "Werewolf ? Apa sekarang kita juga di serang Werewolf ?" Lagi-lagi Naib menggeleng, "Bukan, bisa dibilang, dari laporan yang inspektor Clark katakan, aku menyebut makhluk itu sebagai chupacabra. Dia tidak berdiri layaknya manusia, tapi masih bisa disebut sebagai pemangsa besar," katanya.
Aesop tidak memperlihatkan wajahnya pada Naib, diam-diam di tersenyum lalu memakai masker merahnya untuk menutupi setengah wajahnya, hanya menampakkan iris abu-abunya. Aesop mengangkat kopernya, "Baik, serahkan padaku. Terima kasih Naib, tugasmu sebagai hound memang patut aku akui," kata Aesop dengan nada kalemnya yang khas. Naib menyeringai mendengar pujian Aesop, "Yap, kalau begitu tugasku hari ini selesai," "Mau kemana kau ?" Naib melihat Aesop masih dengan seringainya, "Makan,lah. Apalagi. Restoran milik Chef Jose sedang membuka all-you-can-eat dan tentu aku tidak mau melewatkan itu, apalagi dengan wine-nya," dan tanpa berkata apapun, Naib meninggalkan Aesop sambil bersiul. Aesop menggelengkan kepalanya, "...hhhhhhh.....Dasar makhluk tidak jelas," Aesop hendak membuka kenop pintu kantornya, "...Dan sebenarnya kaulah yang seharusnya menjadi mangsa," matanya yang berwarna abu-abu, tiba-tiba bersinar menjadi merah darah sebelum meredup kembali menjadi abu-abu.

IDV Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang