Pretty woMAN

178 8 14
                                    

Pairing : Naib x Aesop
Note :
- Bukan request tapi Saia emang kepingin bikin
- Modern!AU
- Aesop 'influencer', Naib staff kantor
- Fyi disini Aesop lebih pendek ketimbang Naib, beda se-cm doang sih tbh 😌
- Fyi (2) disini Aesop rambutnya panjang sampe pinggang
- ⚠️WARNING⚠️
- R18 CONTENT AHEAD
- Kinky kek nya 😂
- CROSSDRESSING 👌
- Bahasa Saia vulgar so pasti 👍
- Fyi (3) tbh Saia terinspirasi dari headcanon Saia tentang Vtuber 😂
- BTW INI AESOP KU BIKIN OOC MUEHEHEHEHE // DIEM
- Mari kita perjuangkan ship ini // Y
- NaibCarl 'Trilogy' Part 3

Happy reading ✨

"Ya, Bund ? Jadinya gimana ini ? Dress-nya mau fix nggak ? Ini kalo nggak buruan saya lanjut aja,ya," Suara seorang lelaki yang sedang berbicara di depan layar dan kamera handphonenya sambil memegang sebuah manekin dengan baju putih, "Hmm ? Oh. Jadi fix ! Ya ya ~ Di screenshot dulu, ya Bund. Satu, dua, tiga, cheese ~ Yang di foto bajunya,ya. Bukan wajah saya. Nanti ada yang marah, hehe," Ujarnya sambil bergurau. Ia lalu mengambil baju itu lalu memberikannya pada seorang lelaki berambut pirang di sebelahnya, "Iya, ini nanti langsung co di web, ya Bund. Udah ditunggu sama mas Edgar juga ini," Di belakang pria berambut putih itu, ada seorang pria lagi, dengan wajah cantik dan rambut coklat muda yang di kucir ekor kuda. Ia lalu berpose di depan kamera sebelum lanjut mengetik sesuatu di laptop, "Lanjut, ya bunda-bunda. Sekarang masih mau dress apa blouse..." Ia mengambil sesuatu di balik tumpukan plastik, "Apa mau daleman ? Oh, ada juga kaos-kaosan ini," Ujarnya sambil mencari-cari sesuatu.

Perkenalkan, nama nya Aesop Carl. Tapi sekarang namanya sudah berganti menjadi Aesop Subedar. Ia adalah seorang influencer terkenal di Oletagram dan ia juga bekerja sebagai makeup artist profesional di perusahaan entertainment terkenal. Wajahnya yang cantik sering membuat orang-orang lupa kalau ia sebenarnya adalah seorang pria. Namun Aesop sama sekali tidak peduli. Ia suka hal-hal yang manis dan imut, tidak masalah bila lelaki juga suka hal-hal berbau feminim. Itu hidup, bukan hidup orang lain. Soal nama, Aesop sudah hampir 2 tahun menikah dengan sahabatnya sendiri, Naib Subedar. Awalnya mereka dekat karena sama-sama tidak punya teman, tapi lambat laun mereka tidak hanya berhubungan sebagai teman, namun sebagai kekasih. Naib melamar Aesop sewaktu Aesop lulus dari Artist Academy dan masih bekerja sebagai model. Kini, Aesop lebih memilih sebagai influencer dan makeup artist yang waktunya fleksibel dan efisien. Selain itu, Aesop juga menjadi penjual barang online yang juga terkenal karena admin-adminnya yang manis dan imut. Ada Edgar yang bekerja sebagai asisten dan Victor sebagai kasir dan pengirim barang. Sekalipun tokonya hanya secara virtual, namun selalu laku keras dan berlimpah penghasilan.

Aesop masih sibuk mencari serta merapikan beberapa baju lalu memasangnya di manekin, "Nggak yang itu aja dulu ?" Tunjuk Edgar pada sebuah blouse biru, "Nanti dulu. Masih di topik dress ini," Ujar Aesop sambil merapikan roknya di manekin, "Bentar ya Bund, mau saya ukur dulu," Tiba-tiba pintu terbuka, menjadikan mereka bertiga melihat sekilas siapa yang datang, "Aku pulang- loh masih live ?" Aesop mengangguk, "Masih. Sampe malem kayanya," "Eh ini ada yang tanya, 'Yang dateng siapa itu mas Asep ?'" Tanya Victor sambil membaca beberapa komentar, "Aesop tertawa pelan, "Oh, itu yang pulang papi. Halo papi, sini sini ~ Pada mau liat wajah papi habis pulang kerja," Aesop membuat gerakan melambai pada Naib agar ia mendekat. Lelaki berambut cokelat itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Setelah menaruh sepatu di rak, ia mendekat lalu melihat ke layar, dimana ia bisa melihat wajahnya dan Aesop, "Halo ibu-ibu. Nanti arisannya dibagi rata,ya," Ujarnya lalu tertawa. Aesop menyelutuk, "ehh... Apaan, sih. Garing, ah," Ujarnya lalu mengecup pipi Naib, membuat pria itu berhenti tertawa namun masih tersenyum, menatap dengan penuh sayang pada 'istri'nya, "Papi udah makan ?" "Udah, tadi diajakin Eli sama William ke warung Mbak Emma," Aesop hanya bergumam, "Kalo mau itu mami sisain 1 box nasgor Bang Jose," Mendengar itu seketika Naib menjadi semangat, "Mana ?" Edgar menunjuk sebuah plastik putih di dekat Victor, lalu Victor memberikannya pada Naib, "Pedes doyan,kan ya ? Soalnya tadi Aesop pesennya yang pedes 3 box," Naib mengangguk, "Nasgor Bang Jose itu kalo nggak pedes nggak mantap. Iya, kan Mi ?" "Jelas, lah. Kurang hot, kan ?" Ujar Aesop sambil menepuk-nepuk pantatnya di dekat Naib, "Jangan disinilah, Mi. Nanti di banned,loh," Naib menuju ke dapur sambil tertawa kecil. Aesop lalu mengambil meteran baju lalu ia mulai mengukur, "... Ukurannya segitu,ya Bunda-bunda. Yuk, yang mau ketik 'Fix putih mulus'. Saya ulangi, yang mau ketik 'Fix putih mulus'," Sambil menunggu, Aesop ikut membaca komen yang ada ketika sebuah komen menarik perhatiannya, "Mas, kalo ukurannya mas Naib berapa, ya ?" Aesop dan Edgar lalu tertawa, Victor hanya terdiam sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "Bentar, ya Bund saya tanyain ke orangnya langsung," Aesop lalu berteriak, "Pi, ukurannya papi berapa ? Ini ada yang tanya, nih," Naib tidak menjawab, lalu Aesop menjawab sendiri, "10cm kayaknya," "HEH ENAK AJA ! 22 !" Teriak Naib secara tiba-tiba, membuat Edgar semakin tertawa kencang, "Oh ! 'tu Bund ! Katanya,sih 22, ya... Hahaha. Oiya ini tadi yang dapet siapa, ya. Malahan lupa," Ujarnya sambil tertawa. Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka sampai malam.

IDV Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang