Classical Reason

198 5 21
                                    

Pairing : Kevin x Eli
Note :
- Bukan request tapi nemu di kolom komen

- FLUFF FLUFF FLUFF - MECCHA FUWAFUWA - Saia tbh habis berkelana (???) di Pixiv dan nemu seorang sensei yg bikin tentang Kevin x Shepherd!Eli - SO YEAH KEVIN X SHEPHERD!ELI 👍✨✨✨- Manor!AU- Eli pake skin Shepherd- Btw selain fluff, ini juga Crack-...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- FLUFF FLUFF FLUFF
- MECCHA FUWAFUWA
- Saia tbh habis berkelana (???) di Pixiv dan nemu seorang sensei yg bikin tentang Kevin x Shepherd!Eli
- SO YEAH KEVIN X SHEPHERD!ELI 👍✨✨✨
- Manor!AU
- Eli pake skin Shepherd
- Btw selain fluff, ini juga Crack-fict 😂
- Ekstra keju (Cheesy) 👍
- Hati" sama gombal nya Kevin

HAPPY READING

"Hai nona manis ~" yang dipanggil hanya diam saja, "Hmm ? Oh, sepertinya aku salah-" "Memang salah," seorang lelaki yang memakai tudung hitam di sebelah mereka hanya mendengus menahan tawa.

Ya, sudah hal umum bagi seorang cowboy bernama Kevin Ayuso untuk selalu menggoda siapa saja yang menarik perhatiannya, terlebih jika itu wanita. Dan kini, mungkin karena terlalu lelah akibat match yang begitu banyak, ia malahan menggoda seseorang yang sama sekali tidak layak dipanggil sebagai nona.

Entah sejak kapan, Kevin mulai senang sekali menggoda seorang peramal muda dan tampan rupawan bernama Eli Clark. Awalnya Eli hanya diam dan sesekali ikut dalam alur candaan Kevin, namun kian lama kian menyebalkan. Entah Kevin selalu mengalihkan perhatiannya dan membuat tersetrum listrik mesin dekode atau memanggilnya dengan sebutan nona. Padahal dia sendiri memiliki batang dan bukan bunga atau apapun itu.

Dan hari ini tidak lain sama halnya seperti sebelum-sebelumnya. Lagi-lagi dia mendapati jadwal untuk berpartisipasi dalam match yang sama dengan Kevin, tentu saja godaan mautnya tidak dapat di hentikan, "Hei, hei, hei. Kenapa marah wahai cantik~ ?"
Katanya sambil mengedipkan mata, membuat Eli risih. Yang di tanya tidak menyahut dan tetap fokus menatap kosong ruangan gelap (yang di niscaya sebagai ruangan Hunter) di depan mereka. Lelaki berkerudung putih itu menggeleng, berusaha memberikan kode untuk Kevin agar menyingkirkan diri. Naib, yang duduk di sebelah Eli, juga ikut diam, membiarkan saja. Sepertinya Naib lumayan suka dengan tontonan barunya. Kurt, yang duduk di paling pojok, juga hanya ikut menggeleng. Sudah malas ia menghentikan segala jenis gombalan maut sang 'koboi pencari cinta dari barat' itu.
'Apanya yang dari barat ? Dia lebih cocok dari septic tank' gumam Kurt sambil melirik tajam Kevin.

Koboi itu sepertinya memang sama sekali tidak menggubris yang lainnya kecuali tentu saja kalau tidak 'nona manis'nya itu, namun jelas Eli tidak tertarik, "Kamu kalau kesal seperti itu terus nanti wajahmu makin kusut. Hmm, tapi kamu tetap cantik,kok. Ah, salah, Hahahaha ~" Tawa Kevin memenuhi ruangan sepi itu. Naib memutar bola matanya, Kurt hanya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sementara Eli, kalau bisa dia ingin sekali melemparkan tempat lilin di depannya ke wajah Kevin namun Eli diam saja layaknya patung.

Ruangan seketika semakin gelap, dan ketika sudah terang kembali, mereka ada di Sacred-Heart Hospital. Eli berada di gerbang belakang dekat dengan gubuk reot. Pandangan melihat jauh, dan disana, ada Mary yang berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Pandangan itu menghilang dan Eli segera berlari menuju gubuk untuk mendekode. Ketika Eli melirik ke kiri, basement ada disana. Eli pun mengirimkan pesan singkat jika di dekatnya ada basement dan mereka harus berhati-hati.

IDV Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang