Pairing : -
Note :
- Ini crack-fic 😀👌
- Yg pasti humor
- OOC so pasti hehe ✨✨✨
- TIM ANNE MANA SUARANYA // Woi
- Eli is innocent, Domo arigatou
- Aesop diem" bejat, iya, kek Saia *plok*
- Naib + Norton = BacotHAPPY READING DESU ✨
"Hah ?" "Hah ndasmu," "Udah,deh. Emang di suruh kitanya, mau gimana lagi," sahut lelaki yang lain. Naib, dan juga Aesop, saling memutar bola matanya, Eli hanya terdiam mendengar 'pengumuman' absurd dari Norton.
Jadi gini...
Mereka berempat disuruh untuk bertukar peran selama sehari. Katanya cuman buat seneng-seneng, tapi masa seneng-seneng taruhannya nyawa. Aesop hanya menghela nafas kesal. Naib geleng-geleng kepala. Eli, seperti seekor induk burung (*Author di hajar Popo*) pun berusaha menenangkan mereka berdua, "Ck, sehari aja,kok kalian mikirnya susah amat ? Jangan susah-susah gitu,dong. Ga mau,kan rambut kalian jadi putih kaya si kakek ?"
Di sisi lain manor, seorang lelaki Perancis tiba-tiba bersin, "Kenapa,Jos ? Dingin,ya ? CIEEEE YANG SENSITIF SAMA DINGIN !" "DIEM LU BISUL JERAPAH !"
Oke, lupakan.
Kembali lagi ke 4 lelaki tampan (dan berani) kita.
Norton menutup gelas kaca itu dengan tangannya lalu mengocok gelas berisi 4 kertas itu, "Nih, ambil satu-satu, biar adil dapet siapa," katanya. Aesop sebenarnya agak ragu dengan keputusan mereka ber-4 bertukar peran. Mereka memang sahabat, tapi Aesop tidak yakin kalau salah satu dari mereka paham peran mereka satu sama lain.Akhirnya mereka ber-4 sudah mengambil semua kertas itu, "Oke, hitungan ke-3, kita buka," mereka semua mengambil nafas, "...1," "2," ".....3 !" Dan tentu saja, tiba-tiba terdengar suara seperti kaca pecah yang datang darimana dan juga suara petir menggelar padahal cuaca sedang terik-teriknya. Apakah itu salah satu dari percobaan Luka dan Tracy ? Sepertinya tidak.
Oke lupakan lagi.Jadi bagaimana urutan mereka ?
Aesop jadi Naib, Naib jadi Eli, Eli jadi Norton, dan terakhir tentu saja Norton jadi Aesop.Yang mereka lakukan sekarang adalah bertukar barang, dan juga kostum, "Hah ?! Ogah ! Lu kira gue gigolo apa gimana pake penutup mata segala ?! Maaf ye, gue ga suka BDSM !" ".... BDSM itu apa ya ?" Tanya Eli dengan polosnya karena dia polos, cuman biru tua warnanya, tanpa corak atau motif, kecuali kalau Eli pake skin macan (THOR DIEM)
Yak lupakan 😀
Okee lanjutPerkataan Eli itu sebenarnya membuat mereka bertiga sendiri terkejut karena temen mereka yang satu ini bener-bener polos. Norton langsung menempeleng kepala Naib, "EH GOBLOK YA LU MAU BIKIN ANAK ORANG JADI MESUM KEK LU !" "SADAR DIRI KUTIL KADAL ! OTAK LU ISI NYA GITAR SPANYOL SEMUA !" "KAN GUE EMANG BISA MAEN GITAR DASAR SUBODONG !" Naib dan Norton saling adu bacot, tentu saja. Diam-diam Aesop menempelkan tangannya di bahu Eli, lalu berdehem, "Jujur sebenarnya bdsm itu bagus, kok," Eli melirik Aesop, sekalipun matanya memang tertutupi kain. Naib dan Norton berhenti berbacotan langsung melirik Aesop dengan pandangan maut, "...Sep lu kalo macem-macem sama otak perawan Eli gue sumpahin lu bakalan jadi istrinya kakek Sugiono," "Loh lagian di manor ini juga udh ada kok pewarisnya si kakek Sugiono,"
Lagi, di sisi lain manor, seorang lelaki Perancis bersin saat sedang membaca buku di perpustakaan, "Kek, lu kalo flu mending jauh-jauhlah, nular. Gue ga mau kecantikan gue ilang gegara kepala gue copot karena bersin," "SADAR DIRI LU JUGA UDAH TUA MARKONAH !"
Yah, biarkanlah mereka.Mari kita lanjutkan.
Norton sudah siap menjejalkan magnetnya ke mulut Aesop, tetapi Aesop masih saja kalem, "Lu itu paham, ga sih singkatannya bdsm ?" "SEP JANGAN COBA-" "Jadi singkatannya bdsm itu....." Eli masih memandang Aesop dengan wajah kepo, "...Jadi bdsm itu singkatan dari 'Bangun Dengan Semangat Mencintai karakter fiksi', gitu aja masa kalian ga ta-" dan benar saja, dari belakangnya, Naib sudah membawa sebuah sapu lalu menghajar kepala Aesop dengan sapu, "ELAH BAMBANG DIEM !" Aesop pun ter-incapacitated di lantai. Cerita selesai, The end. (BELOM WOI THOR !)
Oke, ga jadi selese.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDV Oneshot
FanfictionJudul sudah mengatakan jadi tidak perlu saia jelaskan lagi