Pairing : Naib x Aesop
Note :
- Bukan request tapi Author lagi pengen bikin ehe ✨
- Terinspirasi dari bg story skin Naib yg MiR (Men in Red)
- Fantasy! AU
- Romance cringy maybe
- Mild NSFW
- Zombie!Naib x Exorcist!Aesop
- Fyi rubrum papilio = red butterfly
- NaibCarl 'Trilogy' Part 2HAPPY READING ✨
Malam yang begitu gelap dan dingin saat ini tidak menyurutkan seseorang untuk kembali ke dalam tempat tinggalnya dan menghangatkan diri. Seseorang dibalik jubah usang itu berjalan di pinggir kota dengan lampu minyak di tangan. Matanya berwarna abu-abu yang gemilap terkena sinar rembulan, menjadikan irisnya layak bulan turun ke matanya. Ia akhirnya sampai pada sebuah tempat. Dimana bangunan itu sudah cukup tua namun arsitekturnya begitu klasik dan masih megah. Ia mendorong pintunya, "Ah, Carl. Akhirnya," Sambut seorang wanita berpakaian ungu dan bertanduk. Ia membuka jubahnya. Nampak seorang pria muda yang tampan dan berwibawa, menggunakan baju serba hitam dan bercadar, "Bagaimana ? Apa kau menemukan sesuatu ?" Lelaki yang dipanggil Carl itu menoleh. Iris abu-abunya layaknya menjawab tanpa harus berkata apapun, "Belum. Tapi aku menemukan beberapa hal yang bisa kita jadikan 'tersangka', sekalipun aku tidak terlalu yakin juga. Bagaimana denganmu, Nona Gilman ?" Wanita bernama Gilman itu menggeleng, "Aku malahan tidak menemukan apapun, Carl. Hmm, haruskah kita minta bantuan inspektur Cla-" "Tidak. Dia tidak bisa diandalkan. Manusia seperti mereka tidak mengerti apa-apa tentang hal-hal gaib dan menganggapnya sebagai isapan jempol belaka !" Kata Carl marah. Fiona Gilman, asisten Aesop Carl, seorang Exorcist handal yang bekerja nomaden, hanya terdiam lalu menghela nafasnya, "Baiklah. Terserah kau saja," Katanya tidak mau berdebat dengan bos-nya itu.
Aesop Carl, memang sangat menyukai hal-hal berbau mistis dan mistik, menjadikannya seorang Exorcist handal yang kini sedang ada di sebuah kota kecil yang rumornya, terdapat makhluk terkutuk yang meneror mereka.Entah bagaimana, banyak orang-orang yang menghilang dan tidak ada jejak sama sekali. Tapi yang saksi mata bilang, akan muncul akar hitam serta kupu-kupu yang bersinar, berterbangan lalu menghilang bagaikan kabut. Aesop ingin sesegera mungkin menangkap makhluk itu dan menjadikannya bawahannya, seperti 'seorang' bawahannya yang bernama Joseph. Dulu ia adalah warewolf, namun sekarang pria itu bisa berubah menjadi manusia biasa dan dia bekerja sebagai intel bagi Aesop. Juga berbeda dari dulu, Joseph tidak akan menjadi ganas ketika bulan purnama, paling-paling hanya terlihat tubuhnya yang berubah menjadi besar dan bertaring. Jika kita membicarakannya maka ia datang datang, itulah Joseph. Pria itu membuka pintu markas sementara mereka, "Carl ?" Panggilnya. Aesop ada di sana, masih melipat jubahnya dan melepas cadar hitamnya, "Apa ? Apa kau menemukan sesuatu ?" Joseph mengangguk pelan, "Tapi kau tidak akan percaya ini," Joseph mengeluarkan beberapa kertas foto yang ia ambil dengan kameranya. Aesop mengambil foto-foto itu dan betapa terkejutnya ia melihat foto-foto yang diambil oleh Joseph. Mayat korban dari makhluk terkutuk yang meneror kota itu. Beberapa bagian tubuh mereka hitam layaknya busuk, dari tengah jantung mereka, kosong dan berlubang, tergantikan oleh akar yang tumbuh dan kupu-kupu yang bersinar. Aesop menatap foto-foto itu dengan seksama, "Apakah mereka menghilang tiba-tiba ?" Joseph menggeleng, "Tidak. Tapi mereka diambil oleh sesuatu," Aesop menatap Joseph, "Sesuatu ?" Joseph memegang dagunya dengan satu tangan, "Aku tidak terlalu melihatnya. Tapi aku melihatnya mengenakan pakaian serba merah. Bagaikan darah segar yang mewarnai pakaiannya. Aku tidak tahu apa sebenarnya ia, tapi ia berjalan layaknya manusia," Seketika pikiran Aesop langsung memikirkan kemungkinan besar, "...Zombie ? Tapi tidak mungkin," Ujarnya. Fiona, yang datang tiba-tiba di sebelah Joseph, menyeletuk, "Ahh, jadi kau menemukan sesuatu yang penting Joseph. Tapi kalau di lihat-lihat, korban ini terdapat bekas seperti gigitan dari sebuah makhluk yang sama halnya dengan hewan buas," Fiona menyipitkan matanya, "Tapi tunggu. Kenapa hanya jantungnya ? Lihat, bahkan di sekelilingnya, darahnya tidak di hisap. Jadi dia hanya menggigit lalu mengambil jantungnya. Apa jangan-jangan wareanimal lagi ?" Joseph menggeleng, "Mereka malahan hanya akan menyisakan tulang Fiona," Ujar Joseph. Aesop berpikir keras, "Lalu apa sebenarnya ini. Hmm... Joseph," Lelaki yang dipanggil menengok, "Kemana makhluk itu berlari ?" "Hutan gelap disana. Satu-satunya jalan menuju reruntuhan bangunan kuno," Aesop mengangguk, "Mungkin Vampir atau Dracula. Tapi aku tidak yakin kenapa mereka bisa seganas ini," Aesop membawa foto-foto itu bersamanya lalu berjalan menuju sebuah pintu, "Persiapan kalian 3 jam lagi. Kita akan pergi ke reruntuhan itu," Ujarnya lalu menutup pintunya pelan. Fiona dan Joseph hanya menghela nafas dengan obsesinya, tapi mau bagaimana lagi, mereka bekerja untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDV Oneshot
FanfictionJudul sudah mengatakan jadi tidak perlu saia jelaskan lagi