Bermonolog

4 2 0
                                    


Sepi,
tak ada tawa menggema,
tak ada tangis yang terdengar,
tak ada teman yang berkawan,
tak ada musuh untuk saling berperang,
Sepi, benar-benar sendiri.

Sepi,
mengubah tawa menjelma senyuman getir,
menguras air mata hingga tak tersisa,
memeluk diri sendiri pengganti kawan,
otak bernegosiasi dengan hati untuk berdamai, pengganti musuh yang tak pernah muncul.

Sepi,
aku tak mendengar ada keramaian diluar sana, mengapa berisik sekali didalam.
aku tak melihat kesusahan diluar sana, mengapa pilu sekali didalam,
Aku tak melihat pertikaian diluar sana, mengapa emosi meluap didalam,
Aku,
Aku bahkan tak melihat seorangpun diluar sana, mengapa aku bercerita seolah aku sedang diperhatikan.

Sepi,
tawaku seperti jeritan frustasi yang pilu di hati,
tangisku seperti mengejek menertawakan diriku,
diamku seperti percekcokan yang tak ada ujung dan batas akhirnya,

Bermonolog, pada akhirnya aku memilih itu,
Oh itu bukan pilihan, itu adalah keharusan,

Untuk sepiku yang kesepian.

BayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang