Pesta,
Riuh ramai dipenuhi nada bahagia,
musik tentang cinta mengalun seirama dengan suasananya.
Tawa bahagia menggema tak kalah lantangnya.
Yang ngakunya saudara,
yang awalnya tak pernah bertatap muka, bisa saling memeluk dan berbagi bahagia.
Sungguh pemandangan yang indah di mata.
Namun,
bagaimana jika pesta itu telah usai ?
Kembali seperti semula bukan ?
Ramai tak lagi menjadi keriuhan,
nada bahagia mungkin tetap masih mengalun beriringan dengan musik cinta namun tak lagi dalam suasana yang sama dan volume yang sekeras saat pesta.
Yang menyambangi, mengakunya saudara, kembali menjadi orang lain yang tak jarang tidak lagi bertatap muka, apalagi kembali saling memeluk.
Pesta sedikit menyebalkan rupanya.
Memberikan kehangatan sebentar, sekalipun mungkin akan tetap dikenang.
Sekadar mengingatkan bahwa ada saudara dari sana,
ada bahagia yang harus dirayakan,
ada nada dan musik cinta yang perlu diperdengarkan.
Namun,
Bagaimana jika pesta telah usai ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang
ŞiirSemakin aku dalam kesunyian Semakin aku mengingatmu Semakin jelas pula wajahmu, tawamu, suaramu Apapun itu yang melekat padamu hadir tanpa permisi Bukankah kita tak pernah bersatu sebagai sepasang kekasih Sejak awal pertemuan Kau tak memiliki hak u...
