Terjadi lagi,
Terulang lagi,
Sudah selayaknya seperti itu takdir yang seharusnya,
Tidak lagi kata 'mungkin' itu mengiringi kalimat takdir,
Itu sudah selayaknya berjalan seperti seharusnya,
Akan berulang, bisa saja akan terus berulang tak tau sampai kapan,
Itu sudah semestinya jalan takdir.Terjadi lagi,
Terulang lagi,
Aku tersesat pada labirin yang aku ciptakan sendiri,
Aku berputar pada lingkaran yang aku buat sendiri,
Aku terlilit tali penghalang yang coba aku lewati padahal aku yang membuatnya sendiri,
Aku kebingungan dengan teka teki dan puzzle yang aku ciptakan sendiri,
Aku terlempar jatuh dari ketinggian angan yang aku bangun sendiri.Terjadi lagi,
Terulang lagi,
Aku sakit karena keputusan sendiri,
Aku bangkit untuk jatuh lagi karena diri sendiri,
Aku berputus asa atas kepercayaanku sendiri,
Aku tertawa untuk tangis yang aku alami sendiri,
Aku menangis untuk kenyataan yang aku butakan dengan imajinasiku sendiri,
Aku terlalu bodoh untuk ini.Terjadi lagi,
Terulang lagi,
Aku hilang karena meninggalkan dan ditinggalkan sendiri,
Aku yang terlalu betah bertahan dalam anganku sendiri,
Aku menangis untuk sesuatu yang tak aku miliki,
Aku patah untuk hati yang tersakiti karena diriku sendiri,
Aku kesulitan berpindah untuk kembali kepada nyata yang seharusnya.Terjadi lagi,
Terulang lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang
PuisiSemakin aku dalam kesunyian Semakin aku mengingatmu Semakin jelas pula wajahmu, tawamu, suaramu Apapun itu yang melekat padamu hadir tanpa permisi Bukankah kita tak pernah bersatu sebagai sepasang kekasih Sejak awal pertemuan Kau tak memiliki hak u...