Seperti tunas baru yang tumbuh pada pangkal pohon selepas ditebang,
ada sedikit keraguan serta kekhawatiran yang mengiringi.
Bertanya-tanya akankah dapat tumbuh tinggi kembali seperti yang sudah pernah ada, ataukah akan layu perlahan seiring lapuknya pangkal.
Ada kecemasan yang mendera, akankah dengan kembali semua juga akan kembali sama ataukah semua akan mengalami perubahan yang sama sekali tak terduga.Seperti bunga yang telah dipetik untuk dijadikan penghias vas diatas meja,
ada ketakutan yang ikut terbawa di setiap kelopaknya.
Bertanya-tanya akankah memberikan keindahan yang diinginkan untuk selamanya, ataukah akan layu kemudian terbuang setelah tak berguna tak ada indahnya.
Ada masa yang dihitung setiap detiknya, akankah berakhir satu minggu kedepan, lima hari yang akan datang, atau satu jam lagi akan hilang dari pandangan.Seperti lilin yang dinyalakan dalam ruangan gelap ketika listrik mati dimalam hari.
Ada rasa tidak percaya diri yang ikut menyala.
Bertanya-tanya mampukah menerangi setiap sudut ruang dalam remang-remang ketika perlahan lelehan mulai melebar.
Ada rasa khawatir akan habis mati terbakar sebelum listrik kembali menyalakan lampu yang jelas-jelas mampu bertahan lama.Seperti itulah aku,
Penuh kekhawatiran selepas kau pergi dan hanya menyisakan bayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang
PoetrySemakin aku dalam kesunyian Semakin aku mengingatmu Semakin jelas pula wajahmu, tawamu, suaramu Apapun itu yang melekat padamu hadir tanpa permisi Bukankah kita tak pernah bersatu sebagai sepasang kekasih Sejak awal pertemuan Kau tak memiliki hak u...