Melihat begitu sederhananya embun menyejukkan pagi,
Jutaan butiran beningnya terpahat di atas rerumputan
Sejuknya mengudara masih terasa
Sampai pada akhirnya embun tak tersisa karena waktu
Namun tak sesederhana itu embun tercipta
Membutuhkan proses panjang
Tak semudah itu embun hilang
Perlu matahari untuknya menguapMerasa begitu sederhananya hujan turun
Hanya gerimis, sedang, deras atau sesekali dibarengi dengan petir
Menimpakan jutaan peluru air keatas tanah bumi
Menjadikan segalanya basah
Tidak,
Sesederhana itu nyatanya,Pun dengan yang pernah, sedang dan akan kita alami,
Dengan hubungan yang saling kita jalin
Dengan segala campuran emosi yang beradu satu sama lainAda simpul yang menjadinya rumit
Ada fikiran-fikiran sederhana yang kita fikirkan hingga menjadikan rumit
Pun ada juga saat dimana yang harusnya rumit, kita acuhkan
Sesederhana itu.Nyatanya
Tak ada sederhana yang sederhana
Tak ada kerumitan yang rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang
PoetrySemakin aku dalam kesunyian Semakin aku mengingatmu Semakin jelas pula wajahmu, tawamu, suaramu Apapun itu yang melekat padamu hadir tanpa permisi Bukankah kita tak pernah bersatu sebagai sepasang kekasih Sejak awal pertemuan Kau tak memiliki hak u...