Jangan bertanya bagaimana perasaanku,
ditinggalkan setelah mendengarkan dan menerima kesedihan mereka.
Kembali sendiri setelah mereka menemukan kembali bahagianya.
Melihat mereka kembali tenang setelahnya.
Sedangkan aku,
masih tetap sendiri namun bertemankan rasa yang mereka tinggalkan, masih sangat membekas dan itu selalu.Jangan bertanya bagaimana perasaanku,
yang sungkan memulai sapaan saat mereka baik-baik saja.
Yang penasaran dengan suasana hati mereka, sudah membaikkah atau masih ada yang mengganjal.
Yang selalu ingin menjadi tempat untuk mereka berbagi kisah dan rasa.
Namun, aku hanyalah pendengar kisah sendu mereka.Ironi bukan ?
Jangan tanya apakah aku senang melakukan itu, tentu aku bahagia menjadi tempat mengeluh sedih mereka.
Jangan tanya apakah aku baik-baik saja, tentu aku tidak begitu baik.
Jangan tanya apakah aku sedih, tentu aku sakit.Jangan tanya bagaimana perasaanku, aku adalah yang sakit setelah kesakitan mereka, aku yang tetap sedih setelah mereka menjumpai bahagianya lagi,
aku yang tak tenang sekalipun mereka sudah merasakan kelegaan,
aku yang tetap mengkhawatirkan keadaan mereka.Aku yang tetap sakit,
Sesakit dihampiri saat dicari dan dibutuhkan kemudian ditinggalkan setelah ada kebahagiaan.Jangan menoleh kebelakang,
Jangan tanya bagaimana perasaanku.
Datanglah saat kalian membutuhkan tempat untuk berbagi kesedihan.Aku akan setia mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang
PoetrySemakin aku dalam kesunyian Semakin aku mengingatmu Semakin jelas pula wajahmu, tawamu, suaramu Apapun itu yang melekat padamu hadir tanpa permisi Bukankah kita tak pernah bersatu sebagai sepasang kekasih Sejak awal pertemuan Kau tak memiliki hak u...