29

246 48 13
                                    









Pisau itu berhasil tertancap di tangan tangan kekar jeno, miihi yang melihat itu langsung membuka kemeja yang ia gunakan dan mengikat bajunya di tangan jeno.

"l-lo gapapakan?" tanya miihi gugup walaupun ia tau pasti rasanya menyakitkan.

hanya rintihan kesakitan yang muncul dari mulut jeno.

renjun dan yang lainnya langsung menghampiri jeno, membantunya untuk berdiri.

mark yang melihat pisau itu kembali bergerak, ia langsung berlari ke arah pisau itu lalu menahan dengan menggenggamnya dengan kuat.

dengan sekuat tenaga ia menggenggam pisau itu dan berjalan ke arah ponsel somi.

"d-dikit lagi..." lirih mark sambil berusaha melangkah ke arah ponsel somi dan menahan pisau itu yang bergerak berusaha melepaskan dari genggaman mark.

mark langsung terduduk begitu ia sampai di depan ponsel somi dan mengangkat pisau itu tinggi tinggi.

crak!

mark menancapkan pisau itu di ponsel somi, dan didetik itu pisaunya mulai berhenti bergerak gerak.

Tapi warna putih cerah dari pentagram yang bersinar tiba-tiba berubah menjadi warna merah tua pekat. Bahkan Jeno yang merintih kesakitan itu sempat terhenti, melihat pentagram yang bersinar berwarna merah.

Miihi mulai mendengar teriakan yang keras datang dari belakangnya. Kemudian suara teriakan keras yang lain datang dari depannya. Lama kelamaan suara itu membuatnya pusing dan memegang kepalanya. tak hanya miihi, teman temannya juga ikut menutupi telinganya masing masing

"A-akh..." miihi mengerang pelan sambil menutupi telinganya kuat kuat.

Haechan langsung menghampiri miihi dan memegang tangannya agar tetap berdiri tegak.

"Lo masih kuatkan?" Tanya haechan dengan khawatir. Dan miihi mengangguk pelan.

Buku diary Somi kini terbuka lagi, membuat mereka semua menoleh ke buku diary itu.

Buku itu memperlihatkan halaman kosong di bagian paling belakang buku.

Tiba tiba Tinta yang berwarna hitam mulai menyebar di buku itu, membentuk sebuah huruf-huruf. Dan huruf itu bertulisan

'C E P A T!' dieja.

Lalu tidak lama kemudian terdapat lagi tulisan

'B A K A R I T U!' Setelah huruf U, buku itu langsung tertutup dengan sendirinya.

"hah? Ngebakar apa?" tanya jeno.

"Bakar bukunya?" "Bakar hapenya?"

Mark dan haechan berkata pada saat yang sama lalu melihat satu sama lain.

"Jadinya yang bener yang mana?" Renjun bertanya.

"Hapenya." Kata Mark.

"Buku."

"Oke, kita bakar dua duanya." Saran Renjun.

Haechan mengambil korek api yang ada di sampingnya, tapi sebelum dia bisa melakukan hal lain, jisung berbicara.

"Gimana kalo buku itu nyuruh kita ngebakar pentagramnya?" Tanya jisung, dan semua orang menatapnya aneh.

"Kenapa tiba tiba?" Tanya miihi yang masih memegang kepalanya dengan lemah, takutnya nanti mereka salah ngebakar dan bisa aja ritualnya juga gak berhasil.

Jisung mengangkat bahu. "Gue pernah ngeliat di film." Jelasnya.

Semua orang saling memandang, tidak tahu itu benar atau tidak, soalnya itu cuma film doangkan?

T.O.D | ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang