26 Oktober, 01:58 malam.
Miihi merolling matanya saat anak laki-laki di depannya cemberut. Dia cemberut setiap kali dia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Sebagian besar memang cara itu berhasil membujuk kepada orang tuanya sendiri dan juga terkadang kepada miihi. Tapi kali ini tidak akan.
"Cara yang lo pake gak bakalan ampuh lagi sama gue, males banget bangun dari kasur cuma buat ngebuatin lo kue, idih."
"Iih, beneran gak bakalan berhasil nih?" Anak laki-laki itu bertanya, mendekat ke arah miihi ke tempat tidur dengan cibirannya yang masih terlihat di wajahnya.
Miihi langsung mengambil salah satu bantal yang ada di sampingnya, lalu melempar bantal itu tepat ke wajahnya.
"gue lapeeerrr, Lo mau ngebiarin gue mati kelaperan?" Dia bertanya kepada miihi sambil meletakkan kepalanya di atas bantal yang sebelumnya di lempar oleh miihi.
Miihi membalikkan tubuh ke arahnya sebelum berbicara. "sadar diri dong, ini rumah gue. mendingan lo pulang aja sana."
Dia memutar matanya, menempelkan lidahnya di dalam pipinya, berpura-pura marah. Miihi terkikik melihat reaksinya, ia ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi malahan ia diganggu oleh dering ponselnya.
Anak laki-laki itu duduk, melihat ponselnya. Itu Jaemin. Dia memberi tahu miihi, lalu menjawab telepon dan memencet ikon speaker. "Halo?"
Jaemin memulai berbicara melalui telepon. "lo masih sama miihi?"
"Gue disini." Miihi berkata, duduk di tempat tidur dan melihat ponsel haechan di tangannya. "Kenapa? Lo dapet barang dari rumah Somi?"
"Gue udah coba masuk tapi orang tuanya somi gak ngizinin gue masuk."
Miihi mengangkat alis. Padahal orang tua somi pernah bilang bahwa jaemin sudah seperti anak sendiri bagi mereka.
"Hah? Kenapa?" Tanya haechan. "lo udah bilang ke mereka kan kalo lo ninggalin sesuatu milik lo di kamer somi?"
Jaemin terdiam sebelum menjawab. "Ehm, ya. Gue udah bilang itu ke mereka. Tapi mereka bilang kalo mereka gak mau ngomong sama gue dan mereka gak mau berurusan sama gue lagi." Jaemin menghela nafas sebelum melanjutkan. "Mereka bilang juga sama gue kalo ini itu kesalahan gue dan gue adalah alesan dia—"
"Jaemin," miihi mendesah pasrah. Miihi tidak percaya jaemin mengatakan itu pada dirinya sendiri. "ini bukan salah lo, lo tau kan? Ini bukan salah kita. Ini salah aplikasi itu." ucap miihi meyakinkan jaemin.
"Gue tau. tapi gimana caranya kita bisa dapet barang-barang itu kalo mereka ngga ngizinin gue masuk?" Tanya Jaemin.
Mereka bertiga terdiam, mencoba memikirkan sesuatu yang akan membantu.
Miihi melihat haechan, haechan melihat miihi dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Miihi melihat ekspresi yang sangat familiar di wajahnya.
"lo punya ide, kan?" miihi mempertanyakan.
Seringai muncul di wajahnya. "Betul." Jawabnya, seringainya berubah menjadi senyuman saat dia menatap miihi.
Miihi hanya menatapnya, menunggu menjelaskan idenya.
"karena orang tua Somi gak ngizinin Jaemin masuk..." haechan terdiam melihat ponselnya yang masih berada di atas tempat tidur. "ya paksa masuk aja."
Miihi terdiam, dia sudah biasa dengan ide kebegoan haechan.
"hm, mari kita coba awokawoakwok," ucap jaemin disertai tawanya. "tapi caranya gimana? Kita gak bisa lewat pintu depan begitu aja. Terus kalo ada orang tuanya somi di rumah?"
Miihi memikirkannya sejenak sebelum berbicara. "kalo lo pergi malam ini, orang tua Somi gak ada di rumah. Mereka selalu ada date malam berdua pas hari Jumat. Somi dan gue biasanya nginep pas orang tuanya pergi." jelas miihi. "Mereka berangkat sekitar jam 8 dan pulang sekitar jam 12. Jadi lo punya banyak waktu buat ngambil barang barang somi."
"Tunggu," ucap anak laki-laki itu melalui telepon. "Gue pergi sendiri?"
"yaudah kalo gitu sama miihi aja. Lo kan pasti tau dimana barang barangnya somi." ucap haechan.
Miihi memandang haechan, tidak yakin apakah ia harus pergi atau tidak. Kematian Somi cukup sulit untuk ia tangani, tetapi sekarang ia harus menyelinap ke rumahnya, rumah tempat mereka berdua membuat begitu banyak kenangan, dan dia harus mengambil beberapa barangnya?
Sementara miihi tenggelam dalam pikirannya tentang bagaimana hal ini akan mempengaruhinya, miihi mulai berpikir tentang bagaimana semua ini akan berdampak pada Jaemin juga. Dia harus melakukan hal yang sama, menyelinap ke rumah seseorang yang dia sayangi dan membuat begitu banyak kenangan dengannya. Ini sama sulitnya dengan miihi.
"Oke."
"Gue bakalan pergi."
×××××
KAMU SEDANG MEMBACA
T.O.D | ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍ✅
Детектив / Триллер❝ʜᴇʟʟ, ɪɴɪ ᴀᴘʟɪᴋᴀꜱɪ ᴀᴘᴀᴀɴ ꜱɪʜ? ɢɪʟᴀ.❞ Nct Dream Ft. Miihi of NIZIU & Somi start : 29 Agustus 2020 Finish : 12 Januari 2021