30

308 55 0
                                    

23:46

Perjalanan pulang dari gereja lama itu jauh lebih santai dan tidak terlalu tegang dibandingkan sebelumnya. Semua orang di dalam mobil itu mulai berbicara satu sama lain dan tertawa serta bahagia.

Kecuali miihi pastinya.

Tapi ia juga senang akhirnya dapat menyingkirkan aplikasinya, tetapi itu tidak berarti suasana hatinya sedang baik.

Mark kini memberhentikan laju mobilnya di depan motel, dan semua orang berpaling menatap miihi.

"Lo beneran gak mau ikut makan bareng?" Tanya mark.

"Padahal lebih seruan kalo ada lo, kak." Keluh jisung.

Miihi memang telah memberi tahu teman temannya dalam perjalanan pulang dari gereja bahwa ia gak ikut pergi makan malam bareng karna dia capek dan gak berselera makan. Jadi miihi memutuskan untuk tinggal di motel saja, yaaa walaupun itu bukan alasan yang sebenernya dia pilih di motel aja.

"Iya beneran. Gue capek." Kata miihi sambil berpura pura menguap.

"Ish, lo kira lo doang yang capek? Gapapa ayoo." Kata Renjun.

"Gue minta maaf, tapi gue bener bener capek." Miihi tetap bersikeras untuk tidak ikut dengan mereka. "Dan gue gak mau ngerusak suasana kalo gue pergi sama kalian. Gue tau kalo-"

"Gue juga pengen turun." Sebuah suara memotong kalimat miihi, Jaemin.

Kepala semua orang menoleh ke arah bocah lelaki itu.

"Lo juga kenapa gak jadi pergi coba?" Jeno bertanya pada jaemin yang menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Gue pengen tidur." Jawab jaemin.

Miihi bingung, dan semua orang juga bingung. Kenapa dia tiba-tiba pengen turun ke motel?

Semua orang di mobil terdiam beberapa detik sebelum haechan angkat bicara. "Um... Menurut gue gak baik kalo lo bareng berdua sama mi-."

"Yah, bagaimanapun juga gue bakalan tetep turun." Kata Jaemin sebelum membuka pintu dan keluar dari mobil.

Saat pintu tertutup, semua orang menoleh ke arah miihi lagi.

"Gapapa kok." Miihi meyakinkan mereka.

"Oke." Kata Mark. "Lo belom makan jugakan? Nanti pas pulang gue beliin deh.." dan miihi hanya mengangguk.

Miihi turun dari mobil, menyuruh teman temannya untuk bersenang-senang saat makan malam nanti sebelum melambai kepada mereka dan berjalan ke kamarnya.

miihi menyalakan lampu kamar begitu ia sampai dikamarnya, menghela nafas panjang.

Hari ini sangat melelahkan.

Seperti biasanya, ia pergi ke kamar mandi, lalu membersihkan dirinya dan berganti pakaian yang nyaman sebelum kembali ke kamar.

Miihi memutuskan untuk melihat lihat saluran tv yang disediakan oleh motel. Dan Seperti yang ia duga, tidak banyak saluran tv yang menarik bagi gadis remaja sepertinya.

Miihi melihat ponselnya, "oiya kan bisa di sambungin ke tv." Ucap miihi pelan.

Miihi mulai berjalan ke tv dan mengotak atik kabel yang akan disambungkan dari ponsel ke tv, ternyata tidak bisa.

Miihi mendesah frustrasi, tidak tahu harus berbuat apa lagi. Tadinya dia mau main ponselnya tanpa disambungin ke tv gegara gak bisa di sambungin, tetapi tiba tiba ada ketukan keras dari pintu yang mengejutkannya. Ia hampir menjatuhkan ponselnya akibat terlalu kaget.

Siapa juga coba yang bakalan ngetuk pintu pas jam 12 melem? Masa Jurig gitu?

Miihi perlahan berjalan ke pintu, takut melihat siapa yang mengetuk pintu malem malem begini.

T.O.D | ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang