32

318 60 3
                                    

16:56

"Diem napa chan-! Brisik anjir." Teriak Renjun.

Udah hampir satu jam-an haechan menyanyikan semua lagu yang diputar di radio mobil, dan Renjun sebenernya gak masalah sih si haechan mau nyanyi apa ngga... tapi ini si haechan nyanyinya gak bener, malahan jatohnya kaya orang lagi ngeden:(.

Haechan cuma ngeliat ke arah Renjun sekilas sebelum menaikkan volume radionya lebih tinggi dan dia bernyanyi lebih keras.

Haechan memegang ponselnya di tangannya, menggunakannya sebagai mikrofon palsu saat dia terus bernyanyi mengikuti lagu. Dan akhirnya dia berhenti bernyanyi setelah Mark mengeluh kalo konsentrasi mengemudi dia keganggu sama nyanyiannya.

"Chan, lo mau kalo kita jatoh ke jurang sekarang?" Keluh mark.

Meskipun nyanyian haechan telah berhenti, mobil itu tidak sunyi. Semua orang tetap berbicara satu sama lain, termasuk miihi. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya saat mereka semua berkumpul di mobil.

"ehiya guys..." ucap haechan memulai. "kita gak jadi pergi ke toko mainan berhantu buat beli papan ouija pas Halloween."

Oh iya, mereka semua benar-benar lupa tentang rencana yang mereka buat beberapa minggu sebelumnya karna aplikasi sialan itu.

"Gak usah kalii." Kata Mark.

"tapi tetep inget nih," Jeno yang duduk di samping miihi memulai. "kita menghabiskan Halloweennya di gereja yang udah terbengkalai dan melihat hal-hal yang jauh lebih menyeramkan daripada papan ouija."

Dan semua orang setuju dengan apa yang jeno ucapkan.

"Tahun depan juga bisa kali." Kata Haechan.

"gimana kalo tahun depan kita adain uji nyali di rumah kosong kompleknya miihi?." haechan berbalik di kursi penumpang dan melihat miihi, mencoba melihat reaksinya.

"Gak, jangan yang di komplek gue napa. Nanti malahan gue yang digentayangin." Tolak miihi.

"ahelah, gak seru lo." Haechan berbalik menghadap kedepan seperti semula.

Dan keadaan di mobil menjadi sepi, beberapa anak mulai memainkan hapenya masing masing.

Miihi melihat ke arah luar jendela, melihat lihat pemandangan yang lewat. Segalanya terasa jauh lebih tenang daripada sebelumnya. Suasana hatinya juga jauh lebih baik.

"Gue seneng banget akhirnya kita bisa menyingkirkan aplikasi itu." ucap mark senang sambil mengemudi. Semua orang juga terlihat sangat bahagia.

Miihi tersenyum pada dirinya sendiri sambil terus melihat pemandangan di luar jendela, pastinya ia juga merasa senang kalau aplikasinya gak bakalan bisa ngeganggu mereka lagi.

Tiba tiba ia merasakan aliran hangat pada tangannya, ia menoleh. Dan miihi melihat tangannya yang terjalin dengan jari jari yang kekar, siapa lagi kalau bukan jeno.

Miihi memang sudah terbiasa dengan ini, walaupun teman teman sekolahnya suka mengejeknya, miihi tetap menghiraukannya.

Miihi menganggap kalau berpegangan tangan dengan sahabat laki lakinya itu sama saja dengan berpegangan tangan dengan perempuan lainnya.

miihi menatap jeno, lalu tersenyum.

Saat miihi memalingkan pandangannya dari jeno, matanya terkunci dengan mata Haechan yang mulai melihat ke bawah ke jari-jarinya yang terjalin.

"Liat deh," Haechan memulai. "Kemaren baru aja kita nyelesain masalah, sekarang tumbuhlah cinta. Azek." haechan berseru.

Mata miihi melebar, begitu juga dengan jeno.

T.O.D | ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang