•°°°°°•
Pagi ini Jungkook sudah siap dengan seragam putih-abu kebanggaanya. Padahal jam digital di atas nakasnya belum menunjukkan angka 6, masih jam 05.57. Ia tengah mengikat tali sepatu diujung ranjang. Taspun sudah siap disampingnya, tampak terburu-buru, tidak seperti biasanya yang selalu santai walau ia tahu bahwa ia sudah telat.
Pagi ini ia berniat untuk absen dari sarapan, ada kepentingan.
Bertemu dengan Jeahyun, teman satu kelasnya yang baru saja mengiriminya pesan.
"Buruan! Mingyu dikeroyok!".
Jungkook tidak ingin peduli, sebenarnya. Karena faktanyapun walaupun Jungkook dan Mingyu tampak dekat, sebenarnya mereka tidak sedekat itu. Jungkook terlalu sadar jika teman sekelasnya hanya memanfaatkannya.
Tapi, tidak apa-apa juga, pikirnya.
Baku hantam bisa untuk upaya menyakiti diri 'kan?
Jungkook sudah siap. Bergegas menuju lantai satu dengan helm hitamnya di tangan kanan. Dari pertengahan anak tangga, Jungkook dapat melihat meja makan yang masih kosong. Dapur yang masih terdengar berisik sebab beberapa pelayan yang tengah menyiapkan sarapan.
Jungkook berjalan sepelan mungkin. Mencoba agar langkah kakinya tidak terdengar dan membuat pelayan di dapur curiga.
Tapi yang namanya niat buruk, Tuhan pasti tidak akan mengizinkan. Tepat ketika Jungkook membuka pintu rumahnya, sosok Yoongi juga secara bersamaan masuk ke dalam rumah, tampak berkeringat dengan pakaian olahraganya. Habis jogging.
"Jungkook?"
Jungkook sudah menggerutu dalam hati. Kenapa juga abangnya harus jogging di pagi buta begini?!
"Ngapain kamu masuk sekolah pagi-pagi gini?" tanya Yoongi dengan tubuhnya yang masih menghalangi pintu keluar. Tidak ingin membiarkan adiknya pergi.
Bukannya ingin melarang Jungkook untuk datang ke sekolah lebih awal, jika itu niatnya baik pasti Yoongi juga senang. Tapi Yoongi terlalu pintar untuk dibodohi.
"Jungkook, kamu gak punya mulut buat jawab abang?"
Jungkook berdecak sebal, "Nyebelin lo!"
Dan Jungkook mau-tidak mau harus kembali masuk ke dalam rumahnya.
Tapi baru saja tubuh itu berbalik, tangannya sudah lebih dulu digenggam sang kakak.
"Apa lagi?!" jawab Jungkook sebal.
"Pulangnya jangan telat, abang mau ajak kamu makan malam." ucap Yoongi datar dan langsung beranjak pergi melewati Jungkook, tapi dipertengahan jalannya ia kembali berbalik,
"Berdua."
Jungkook total tidak mengerti. Otaknya masih memproses bahasa yang kakaknya transfer. Maksudnya?
Apa barusan kakaknya baru saja mengajaknya dinner? Dan, berdua katanya?!
Jungkook berbalik, sudah tidak menemukan sosok Yoongi di sana, pasti kakaknya sudah masuk kamar,
Lantas Jungkook berteriak, "GUE MASIH NORMAL YA ANJIR!"
Adiknya salah paham.
Derita, punya adik bego.
•°°°°°•
Akhirnya hari ini Jungkook gagal dalam rencananya, bahkan ia harus diantar oleh Hoseok karena Yoongi yang memintanya sendiri.
Jungkook kini berada di dalam mobil, bersebelahan dengan Taehyung. Sedangkan Jimin duduk disamping Hoseok yang tengah menyetir.
"Tadi pagi gue denger lo teriak-teriak, ngapain?" tanya Jimin sembari menoleh pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distress.
Novela JuvenilJungkook Asandra Pradana, pria tengil yang gemar sekali cari masalah. Katanya, masalah dan hidupnya adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Tapi, tak ada satupun manusia yang memang diciptakan sempurna. Begitupun dengan pria yang bernama...