hy, so long time no see:)
•°°°°°•
STOP ANJING!"
Perkelahian tiga banding satu itu pun seketika terhenti, tepat setelah Joshua memukul keras perut Jimin hingga pria yang lebih mungil itu jatuh tersungkur ke tanah. Saking kerasnya pukulan Joshua, tubuh Jimin hingga terseret sampai hampir mengenai kaki Jungkook.
Sunwoo dan Chris dengan sigap membantu Jimin untuk berdiri, memapahnya untuk berjalan ke belakang tubuh Jungkook yang kini sudah seperti banteng yang seakan-akan bisa saja asap keluar dari atas kepalanya.
Adiknya begitu marah, pikir Jimin.
"Pergi!" Jungkook berujar cepat setelah dirinya memastikan sendiri jika Jimin masih mampu untuk berdiri tegak dan berjalan seorang diri.
"Tapi lo gimana? Gausah diladenin, kook!"
"Gue bilang cabut, cabut bang!"
Jimin yang didesak untuk pergi, ditambah Sunwoo dan Chris yang mencoba meyakinkan dirinya jika semuanya akan baik baik saja melalui tatapan mata itu akhirnya membuat Jimin mau-tidak mau pergi juga.
Mungkin jika hanya berdiam diri disini juga bukan hal yang bagus, karena Jimin sadar jika ia tidak bisa membantu. Dia tidak bisa bela diri, dia tidak pernah belajar soal itu.
Setelah perginya Jimin dari taman belakang sekolah itu, kini Jungkook benar-benar seakan bisa mengeluarkan api dari kedua telinganya. Tatapan yang seakan bisa membelah Joshua saat ini juga itu seakan tak ingin Jungkook putus.
Joshua yang melihat Jimin pergi begitu saja malah melengos, menantang tatapan adik kelasnya yang sial sekali, ia benci sekali tatapan sok berkuasa itu.
"Punya masalah apa lo sama Jimin?"
Satu demi satu langkah membawa Jungkook semakin mendekati Joshua. Pria blasteran Amerika itu seakan tak gentar, membalas tatapan Jungkook seakan tak mau kalah.
"Bang Jimin." Koreksi Joshua pada Jungkook, "Jangan culangung sama abang sendiri, Jung." Lanjutnya.
"Bukan urusan lo mau gue panggil dia apaan. Yang jadi masalah, ngapain lo di sini dan apa yang barusan gue liat? Lo nonjok Jimin?!"
Kedua tangan Jungkook tergenggam erat, ingin sekali menonjok kedua pipi pria di depannya.
"Wow.. wow.. Ternyata lo adik yang sayang sama abang juga ya, Jung. Gue pikir lo cuma bisa bikin abang lo pusing karena kelakuan bejat lo selama ini."
Joshua sungguh banyak bacot.
Sunwoo dan Chan yang setia di belakang Jungkook juga seakan semakin tersulut emosi jika begini caranya.
"Bagus kalo gitu, kalo gue tau ternyata lo sesayang ini sama abang-abang lo, tinggal gue jadiin tikus-tikus percobaan aja semua abang-abang lo, sampe lo bisa bertekuk lutut sama Rooler."
BUGHH!
"BANGSAT!"
Kerah Joshua sudah sempurna berada di genggaman tangan Jungkook, "Berani lo pegang seinci sodara-sodara gue, lo tau apa yang bakal terjadi. Pengecut!"
Dilepas secara sarkas kerah Joshua dari tangannya, membuat Joshua mundur tidak teratur beberapa langkah.
"Jungkook... Jungkook.. lo gak tau kan, sebelum lo berhasil ngehancurin gue atau Rooler, mungkin Jimin atau.. Siapa? Ketua Osis kita? Taehyung? Iya, dia. Mungkin dia yang bakal abis duluan di tangan kita. Lo tau kalo kita punya kuasa kan, Jung?" sebelah alis Joshua terangkat, menantang habis-habisan Jungkook yang kini sudah menggenggam tangannya sendiri hingga buku-buku tangannya itu memerah sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distress.
Teen FictionJungkook Asandra Pradana, pria tengil yang gemar sekali cari masalah. Katanya, masalah dan hidupnya adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Tapi, tak ada satupun manusia yang memang diciptakan sempurna. Begitupun dengan pria yang bernama...