Sebelumnya, terima kasih sudah berkenan membuka cerita ini dan membacanya. Harap berikan feedback berupa Vote & Comment dengan kata-kata yang positif. Bila memberikan kritik, tolong disertai dengan saran yang membangun ya teman-teman.
Selanjutnya, cerita ini masih jauh dari kata sempurna. Mohon dimaklumi adanya typo, atau alur yang terlalu cepat maupun terlalu lambat. Seperti biasa, sebelum membaca, ibadah, tugas, pekerjaan, dsb, tolong diselesaikan lebih dulu, ya!
Mengingatkan sekali lagi bahwa cerita ini hanya fiktif belaka, tolong keseluruhan jalan cerita jangan diambil serius. Tujuanku hanya untuk menghibur kalian, so please be wise!
Mobil yang dibawa Jaemin telah dipenuhi oleh makanan. Mereka memutuskan memesan makanan melalui drive thru karena keadaan di tempat makan yang cukup ramai.
"Ke pantai?" Kaget Renjun setelah pertanyaannya mengenai tujuan mereka setelah ini dijawab Jaemin.
Jaemin mengangguk. Tangan kanannya sibuk memegang sebuah burger sambil sesekali menggigitnya dengan lahap tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan di depan sana.
"Tapi jarak pantai cukup jauh dari sini."
"Itu lah mengapa aku memesan banyak makanan" Kekeh Jaemin puas akan keputusannya.
Renjun tersenyum kecil. Ia menyodorkan kentang goreng ke depan mulut Jaemin yang diterima dengan baik oleh sang kekasih.
"Ah sayang sekali aku tidak membawa baju ganti" Keluh Renjun menyandarkan tubuh di sandaran kursi, lalu menatap jalanan di depan yang terlihat cukup padat, "Kalau membawa baju ganti aku, 'kan bisa berenang."
"Jangan berenang di pantai" Sahut Jaemin tenang.
Renjun mengangkat kedua alis, "Kenapa?"
"Badanmu kecil, kalau terbawa arus bagaimana? Aku, 'kan tidak bisa berenang, nanti malah kalah saing dengan penjaga pantai yang menyelamatkanmu."
Andai saja Renjun tidak ingat saat ini Jaemin sedang menyetir, ia pasti tidak akan segan memukul kekasihnya karena diejek kecil. Namun sayang sekali, selain karena Renjun cukup tau diri untuk tidak mengganggu konsentrasi Jaemin, Renjun mana bisa memukul kekasih hatinya.
"Ck! Tidak lucu, bodoh!"
Jaemin terkikik gemas. Ia menyerahkan bungkusan sisa burger yang telah ia tandaskan kepada Renjun dan langsung diterima sang kekasih tanpa protes untuk diletakkan ke kantong plastik berisi sampah.
"Aku heran, bagaimana bisa jatuh hati dengan lelaki yang tidak bisa berenang sepertimu?" Rutuk Renjun, "Payah!"
"Yah...bagaimana ya?" Jaemin tak bisa menahan senyum, "Aku pintar, baik, menawan dan tampan. Memang ada orang di dunia ini yang bisa menolakku?"
Ia melirik Renjun dengan tatapan mengejek, "Seorang Kayana Arjuna Dhananjaya saja tidak bisa berjauhan dariku."
"HEH! KAMU-"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈: 𝑨𝒏𝒈𝒊𝒏 [𝑱𝒂𝒆𝒎𝑹𝒆𝒏]
FanfictionKisah ini tentang kamu. Lelaki yang dipanggil 'Angin' karena beberapa alasan. Lelaki yang lembut dan hangat selayaknya angin tenang dan menyejukkan. "Cahaya di puncak mercusuar memberi tanda kepada kapal yang sedang berlayar. Bagiku, mercusuar itu...