Sebelumnya, terima kasih sudah berkenan membuka cerita ini dan membacanya. Harap berikan feedback berupa Vote & Comment dengan kata-kata yang positif. Bila memberikan kritik, tolong disertai dengan saran yang membangun ya teman-teman. Karena saran sangat diharapkan, jadi jangan ragu untuk menyampaikannya di kolom komentar dengan bahasa yang baik ^^
Selanjutnya, cerita ini masih jauh dari kata sempurna. Mohon dimaklumi adanya typo, atau alur yang terlalu cepat maupun terlalu lambat. Aku sendiri masih dalam tahap belajar dan berkembang, jadi mohon dimaafkan. Eakkkk.
Aku berharap kalian membaca cerita ini setelah menyelesaikan segala kesibukan dan urusan real life masing-masing. Ibadah, tugas, pekerjaan, dsb, tolong diselesaikan terlebih dahulu, baru setelah itu membaca cerita ini! Ini adalah warning yang paling tegas!
★彡 Blossom-Na Present 彡★
Setelah acara perkemahan singkat yang dilaksanakan tiga hari dua malam dibarengi kegiatan yang melelahkan –mendayung sampan, memancing, bermain tebak lagu, tes kerjasama tim, membakar ikan dan api unggun, akhirnya semua murid bersiap-siap pulang tepat di pukul tujuh pagi. Walaupun para guru cukup kesulitan membangunkan sebagian besar murid yang kelelahan akibat aktifitas tiada henti di hari kemarin, berkat ancaman dari Baekhyun yang tak akan segan meninggalkan mereka di sana, murid-murid akhirnya bangun dan bersiap.
Nancy telah berpakaian rapi, duduk nyaman di kursi kayu tidak jauh dari bus yang telah terparkir apik sejak pukul lima pagi. Ditemani Jaemin yang sibuk menghirup udara pagi sembari menunggu anggota kelompok lainnya.
"Sejak kemarin, aku tidak melihatmu berinteraksi dengan Jonathan."
Diletakkannya gelas aqua kosong yang telah ia tandaskan ke atas tanah. Kemudian melirik Jaemin yang menopang dagu sambil memperhatikan Hyunjin dan Haechan yang sedang membongkar tenda sebagai hukuman karena menjadi anggota yang bangun paling akhir, sesekali akan beradu pendapat yang dapat terdengar hingga tempat mereka duduk.
"Kalian bertengkar?"
Tidak salah bagi Nancy menanyakannya karena pertanyaan tersebut memang beralasan. Terhitung sejak Jeno dan Jaemin bertemu di tenda untuk beristirahat sejenak sebelum memainkan permainan tebak lagu, keduanya seolah tak menganggap kehadiran satu sama lain. Jeno bahkan menolak dipasangkan dengan Jaemin sebagai tim pertama yang bermain dan lebih memilih dipasangkan dengan Hyunjin.
Jangan lupakan tragedi permainan tes kerjasama tim yang tidak membuahkan hasil memuaskan.
Salah satu dari permainan tes kerjasama tim adalah permainan Kapal Pecah. Dimana semua kaki anggota harus berada dalam karpet dan tidak boleh menyentuh tanah. Namun, ketika permainan baru berlangsung selama lima detik, Jeno dan Jaemin saling dorong hingga membuat Haechan yang berada di antara keduanyaa terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈: 𝑨𝒏𝒈𝒊𝒏 [𝑱𝒂𝒆𝒎𝑹𝒆𝒏]
FanficKisah ini tentang kamu. Lelaki yang dipanggil 'Angin' karena beberapa alasan. Lelaki yang lembut dan hangat selayaknya angin tenang dan menyejukkan. "Cahaya di puncak mercusuar memberi tanda kepada kapal yang sedang berlayar. Bagiku, mercusuar itu...