Black ; Kaleidoskop [1]

28 | Something Fishy

Bagian Dua Puluh Delapan

"Something Fishy"

© 2021

- Kaleidoskop -

"Aku rasa dendam itu lumayan adil, lumayan ya. Efek sampingnya ya, pasti ada rasa tidak puas dan dendam itu akan selalu berputar."

- Kaleidoskop -

Selamat membaca kisah Adel!

"ITU elo bang, elo yang lagi mainin Adel."

Gahara terdiam seribu bahasa.

Kalimat itu terngiang di telinganya seakan memberi peringatan. Peringatan keras yang mungkin saja memberikan akibat fatal.

Langsung dia buang pikiran itu secepat mungkin. kembali menatap Mamaw dengan rasa heran yang dibuat-buat.

"Apaan, sih maksud lo? Mainin? Mainin perasaan gitu?"

Mamaw berpikir sebentar. "Hooh."

Kontan, Gahara mengelus dadanya dan memandang perempuan itu dengan tatapan tak percaya. "Ya ampun, jahat bener ama gua, Maw. Gak boleh suudzon woi!"

"Cih, gak percaya gue." Mamaw melipat kedua tangannya. "Lo kan fakboi bang, liat yang bening dikit langsung pacarin!"

"Astaghfirullah! Fitnah WOI!"

"Fitnah apaan? Orang gue bener kok!"

"Itu kan dulu, Maw. Gua mah udah tobat semenjak ketemu Adel."

"Masa? Lo beneran cinta sama dia, bang?"

Gahara terbatuk. "Ya-yaiya lah!"

"Idih, katanya beneran. Kok jawabnya gagap gitu?"

Muka laki-laki itu terlihat pias. "Refleks anjir!"

"Och."

Gadis berambut panjang itu tampak membuang muka. Dia seperti memikirkan suatu hal. "Berarti yang kemarin?"

"Ha? Yang kemarin apaan?" tanya Gahara bingung. Pasalnya dia mendengar samar-samar gumaman Mamaw.

Wajah pemilik nama asli Mawadina itu mengulaskan senyum. "Ah, gak kok. Ada masalah di rumah dikit."

"Ow, gitu."

"Yaudah lah, Bang. Gue mau pulang, rasanya juga buang tenaga ngomong sama lo. Capek, udah ya."

"Hilih, yang ngajak gua ngomong siapa?"

Mamaw hanya memutarkan kedua bola matanya merasa sebal. Dia mengambil sesuatu bewarna putih dari tas yang ia gunakan. Sepucuk surat.

"Nah, buat lo, bang."

"Apaan tuh?" tanya Gahara setelah menerima surat itu. Bewarna pink pastel seperti surat jaman dulu. "Undangan kawinan lo?"