Bagian Enam
"Gahara dan Syarla"
© 2020
"Gak ada tuh kata persahabatan antara cewek dan cowok. Pasti salah satunya ada yang menyimpan rasa."
Selamat membaca kisah Adel!
"WOMAK! Muka lo kenapa bang? Habis dibogem orang? Wah wah!"
Gahara menatap sebal pada sepupunya—ralat sepupu-sepupunya. Ya kini mereka sedang berada di rumah Oma, berkumpul ria layaknya keluarga besar. Mereka biasa mengadakan hal ini tiap bulan.
Kurang tau kenapa, pokoknya hal itu menjadi acara yang patut mereka lakukan demi menjaga silahturahmi. Semuanya harus hadir, tiada yang boleh absen kecuali kepentingan mendadak—yang dapat diizinkan oleh Oma.
Seperti kakaknya Azza, Rinjani mahasiswi jurusan sastra inggris semester enam yang sudah raib entah kemana. Jadi lah tersisa para remaja di ruang keluarga.
Bryan, sepupu mereka yang lebih tua dua tahun dari Gahara tertawa besar.
"Habis digebuk sama siapa lo, Ga? Biasa juga gebukin orang! Wakakakak!"
Gahara mendengus, "Anjing."
Azza juga tertawa ngakak, dia menyentuh pipi Gahara yang bengkak. "Kayanya dia bukan digebuk deh, ditampol cewek lo ya? HAHAHAH!”
Maudy makin tertawa, "HAHAHAHA ASU BARU DENGER GAHARA DITAMPOL CEWE!"
"Bangsat."
Sebenarnya bukan ditampar, melainkan dibogem oleh Rio. Siapa sangka mereka malah melanjutkan acara smackdown—tepat selepas Adel pergi.
Dasar laki-laki yang tidak bisa dipercaya.
Daffa, yang paling muda dari mereka dan merupakan adiknya Bryan menepuk pelan pundak Gahara.
"Nasib orang ganteng sih, ya kan bang?"
"Serah lo dah, pusing gua."
Maudy tiba-tiba tersadar, ia mencolek bahu Gahara pelan. "Ga! Jadi nggak, nih?"
Gahara langsung teringat pada janjinya, ia menoleh pada Maudy dan Azza. "Oh iya, kuy lah gua mau ngapel ama pacar."
Mereka bertiga pun bangkit dari sofa mahal berwarna merah—yang katanya limited edition. Menyisakan tanda tanya dalam pikiran Bryan dan Daffa.
"Kak Azza, mau kemana?"
Azza menaruh telunjuknya di bibir, "Sst. Anak kecil gak boleh tau."
Daffa menatap tak percaya, "Ya Allah kak, kita beda dua tahun doang. Bukannya jauh."
Azza mengacuhkannya ikut berjalan bersama Gahara dan Maudy menuju tempat Oma berada. Mereka mau pergi bahasa gaulnya cabut dari sini.
Mereka udah merencanakan ini seminggu yang lalu, beginilah kira-kira preview nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black ; Kaleidoskop [1]
Teen Fiction"Lo sama aja kayak kaleidoskop. Teropong lo tuh." "Sama-sama berharga maksud lo?" "Bukan anjir. Lo mana ada harganya. Maksud gue itu kalian sama-sama bisa berubah jadi apa aja." "Power Rangers dong?" • • • Ada tiga hal yang tak disukai oleh Adel; 1...