30 | The Real One

141 27 0
                                    

Bagian Tiga Puluh

"The Real One"

© 2020

- Kaleidoskop -

"Menurut lo, kenapa orang bisa berubah?"

- Kaleidoskop -

Selamat membaca kisah Adel!


"TEMANYA sekarang apa? Kita cuma mutar-mutar di sana!"

"Ya gimana kak, anak perfom konsepnya metallic badass, anak drama konsepnya fairytale trus anak dekor jalan malah something vintage stuff."

"Ampun dah, pusing gua!"

Adel menghela nafas. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas. Menatap keluar jendela yang berisikan lautan manusia menuju gerbang sekolah.

"Kita cuma buat background drama kalo lo lupa."

"Terus perfom mau lo kemanain? Gak ada background nya gitu? Kosong?"

"Iya juga sih."

Faris, ketua tim sekaligus penanggung jawab bagian dekor background pun menghela nafas berat. "Coba tanya anak dekor panggung dong!"

Giar menggaruk kepalanya bingung, "Mereka bilang kemarin konsepnya ngikut kita."

Kakak kelas yang teman akrabnya Gahara itu makin frustasi. Ia mengacak rambutnya bingung, "Apaan dah, keluarin aja semua aspirasi sama ide kalian."

Dan di sini lah Adel berada. Di ruang kesenian, berisi lukisan dan pot keramik hasil tangan sendiri. Bersama tim sukses hut sekolah yang bertugas di bagian background panggung.

Berkumpul lah orang-orang yang bertangan emas, seperti Diana adik kelas yang jago gambar dan gambarannya 3D semua.

Ada Rian, maniak anime dari kelas sebelah yang tentunya jago gambar anime ataupun karakter ucul-ucul gitu.

Tina, si cantik anggota cheers yang jago melukis. Adel kira, gadis ini tipe cewek di Bring It On gitu. Ternyata satu frekuensi.

Giar juga ada di sini menemani Adel, gadis itu pintar melukis dan kaligrafi. Jadi ia sering meminta Giar yang menulis judul rangkumannya. Aesthetic sih.

Dan Adel, mengapa ia di sini? Ia nggak sejago mereka. Gadis itu hanya suka menggambar dan hasilnya lumayan. Adel pun menggambar sesuai mood nya. Ia juga pandai mencocokkan warna.

Tim background ini yang paling sedikit anggotanya, tapi yang paling berperan besar soalnya mengurus layar panggung-yang adalah ikon dalam acara.

Kalau background nya jelek ya seterusnya bakalan jelek.

Mana deadline-nya yang paling cepet lagi, harus paling awal dari segala tim. Emang makan hati, sih di tim ini.

Adel juga pernah ikutan pas kelas sepuluh, tapi dulu orangnya banyak, lah ini cuman enam biji.

Tapi untungnya lagi, Adel nggak di bagian danus.

"Buat kastil gaya eropa aja kali ya? trus kalo perfom baru dikondisikan pakai mapping. Apa pakai efek fire atau dibikin sesuai hati lah."

Black ; Kaleidoskop [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang