Bagian Dua Belas
"Menghilang."
© 2020
- Kaleidoskop -
"Kehadiran seseorang menjadi dirindukan saat dia hilang."
Selamat membaca kisah Adel !
INI sudah hari ketujuh Gahara tidak mendekati Adel seperti biasanya.
Entahlah, sehabis acara bazaar kehidupan Adel seperti hari-hari tanpa adanya Gahara. Biasa banget, tak ada lagi yang merecoki kehidupannya.
Bahkan, biasanya jika Adel membuat story instagram. Gahara akan heboh men-spam dirinya dan bikin ribut pokoknya. Lah sekarang, dilihat pun tidak story instagram nya.
Apakah ini yang namanya rindu?
Seharusnya Adel menyikapinya dengan biasa, tapi kok dia malah gegana begini yorobun.
Adel bahkan kehilangan ojek gratisnya, enggak ada lagi yang antar-jemput dirinya ke sekolah. Ck, kalo gini Adel jadi naik motor lagi dong.
Oiya, Gahara pun jarang ia lihat di sekolah. Hanya sesekali bertemu di kantin ataupun ketika baris pas upacara. Jarang deh, pokoknya melihat Gahara.
Seperti sekarang, Adel baru saja memarkirkan motor scoopy hitamnya. Melepaskan helm dan menyimpannya dalam bagasi. Ngomong-ngomong, Adel tidak berhasil membujuk emaknya untuk beli mobil, ckckck sayang.
Adel berjalan menuju gerbang besar sekolah mereka. Memperlihatkan banyaknya murid yang sedang antri masuk. Diketuai oleh satu guru piket, bernamakan Berto.
"Ck. Pagi gue diawali dengan Berto."
Ia menghembuskan nafasnya kesal, enggak suka banget coe sama Berto. Terakhir kali berurusan dengan Berto, wanita itu menyita clutch celine milik nya.
"Woi lonte! Sekolah juga lo ternyata!?"
Adel mendelik sebal pada Mamaw, teman sejak smp nya yang udah beda kelas, namun masih di gedung yang sama.
"Ngajak ribut lo, Maw?"
Mamaw menunjuk bibirnya sendiri, "Itu bibir lo merah banget, kalo mau jadi lonte sini gue kenalin ke om-om pedo."
"Gak."
"Kena sama Berto tau rasa lo."
Adel menggendikkan bahunya ia pun berjalan bersama dengan Mamaw. Dan benar saja baru sampai dekat gerbang, Berto sudah menatap dirinya sinis.
"Eh! Kesini kamu Adelia! Berani sekali kamu pakai lipstik ke sekolah!"
Mamaw terkikik, didorongnya Adel yang kini ogah-ogahan menuju tempat Berto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black ; Kaleidoskop [1]
Teen Fiction"Lo sama aja kayak kaleidoskop. Teropong lo tuh." "Sama-sama berharga maksud lo?" "Bukan anjir. Lo mana ada harganya. Maksud gue itu kalian sama-sama bisa berubah jadi apa aja." "Power Rangers dong?" • • • Ada tiga hal yang tak disukai oleh Adel; 1...